Kemenperin: TKDN alat pertahanan nasional tinggi

id Alat pertahanan,TKDN alat pertahanan

Kemenperin: TKDN alat pertahanan nasional tinggi

Petugas mengecek senjata laras panjang pada pameran Industri Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Pameran tersebut diikuti industri Alpalhankam swasta dalam negeri yang berada di bawah Perkumpulan Industri Alpalhankam Swasta Nasional (Pinhantanas). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo menyebutkan bahwa Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk industri alat pertahanan terbilang tinggi.

"Menurut saya sudah cukup bagus, cukup tinggi, artinya industri pertahanan dalam negeri sudah terlihat jelas. Mesinnya memang dari luar, tapi komponen lainnya seperti bajanya itu dari dalam negeri," kata Dody kepada Antara di Jakarta, Kamis.

Dody memaparkan, Kementerian Pertahanan menjadi salah satu yang memanfaatkan industri dalam negeri terkait pengadaan alat pertahanannya.

PT Pindad adalah salah satu industri dalam negeri yang memproduksi alat pertahanan nasional dengan nilai TKDN yang cukup tinggi.

Misalnya, munisi yang dibuat PT Pindad memenuhi TKDN 40,23 - 83,64 persen. Kemudian, granat dengan nilai TKDN 41,27-62,07 persen. Selain itu, emulsi yang ber-TKDN 43,64-73,53 persen.

Alat pertahanan lain yang juga memiliki TKDN yang tinggi yakni senjata ringan dengan TKDN 47,99-95,14 persen.

Sementara itu, beberapa alat pertahanan lain juga mengandung TKDN, meskipun masih rendah. Di antaranya pelindung dengan TKDN 25,05-25,07 persen dan detonator yang TKDN nya 13,84-23,73 persen.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenperin : sebut TKDN alat pertahanan nasional tinggi
Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024