Bupati Sleman serahkan bantuan dari Kementan ke peternak terdampak PMK
Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo menyerahkan bantuan dari Kementerian Pertanian bagi peternak di wilayah setempat yang terdampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di kantor Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Jumat.
Hadir pula pada acara tersebut Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, drh. Hastho Yulianto.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah memberikan bantuan kepada masyarakat, terutama peternak yang terdampak virus PMK.
Baca juga: Pemkab Sleman ajukan pemberian kompensasi ternak mati akibat PMK tahap II
"Ada sebanyak 540 peternak terdampak wabah PMK di Kabupaten Sleman," katanya.
Menurut dia, berdampak pada penurunan populasi sapi dan kambing di Kabupaten Sleman.
Ia mengimbau para peternak yang mendapat bantuan agar segera membelanjakan uang bantuan tersebut untuk membeli ternak sapi dan kambing lagi.
"Dengan begitu, diharapkan populasi sapi dan kambing di Kabupaten Sleman kembali meningkat pascapandemi PMK," katanya.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono mengatakan penyerahan bantuan PMK ini nantinya akan dilakukan dalam tiga tahap.
"Tahap pertama ini bantuan diberikan kepada 64 peternak, dengan rincian sapi sebanyak 78 ekor dan kambing sebanyak enam ekor, atau senilai Rl789 juta," katanya.
Kemudian tahap kedua akan diberikan kepada 180 peternak, terdiri dari 209 sapi dan enam kambing, dengan nilai Rp2,99 miliar.
"Sedangkan tahap ketiga diberikan kepada 270 peternak, dengan rincian sapi sebanyak 411. Jika terealisasi semua, total bantuan diberikan kepada 540 peternak, dengan jumlah sapi sebanyak 698 ekor dan kambing sebanyak 12 ekor, dengan nilai Rp6,998 miliar," katanya.
Ia mengatakan, jenis bantuan yang diberikan berupa uang tunai yang besarannya untuk ternak sapi/kerbau Rp10 juta, kambing/domba Rp1,5 juta dan babi Rp2 juta.
"Bantuan diberikan setelah memenuhi persyaratan administrasi dan telah diverifikasi sampai di Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian," katanya.
Baca juga: Bantul mengusulkan penggantian sapi mati karena terkena PMK ke pusat
Baca juga: Sleman melakukan penandaan dan pendataan ternak setelah vaksin PMK
Hadir pula pada acara tersebut Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, drh. Hastho Yulianto.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah memberikan bantuan kepada masyarakat, terutama peternak yang terdampak virus PMK.
Baca juga: Pemkab Sleman ajukan pemberian kompensasi ternak mati akibat PMK tahap II
"Ada sebanyak 540 peternak terdampak wabah PMK di Kabupaten Sleman," katanya.
Menurut dia, berdampak pada penurunan populasi sapi dan kambing di Kabupaten Sleman.
Ia mengimbau para peternak yang mendapat bantuan agar segera membelanjakan uang bantuan tersebut untuk membeli ternak sapi dan kambing lagi.
"Dengan begitu, diharapkan populasi sapi dan kambing di Kabupaten Sleman kembali meningkat pascapandemi PMK," katanya.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono mengatakan penyerahan bantuan PMK ini nantinya akan dilakukan dalam tiga tahap.
"Tahap pertama ini bantuan diberikan kepada 64 peternak, dengan rincian sapi sebanyak 78 ekor dan kambing sebanyak enam ekor, atau senilai Rl789 juta," katanya.
Kemudian tahap kedua akan diberikan kepada 180 peternak, terdiri dari 209 sapi dan enam kambing, dengan nilai Rp2,99 miliar.
"Sedangkan tahap ketiga diberikan kepada 270 peternak, dengan rincian sapi sebanyak 411. Jika terealisasi semua, total bantuan diberikan kepada 540 peternak, dengan jumlah sapi sebanyak 698 ekor dan kambing sebanyak 12 ekor, dengan nilai Rp6,998 miliar," katanya.
Ia mengatakan, jenis bantuan yang diberikan berupa uang tunai yang besarannya untuk ternak sapi/kerbau Rp10 juta, kambing/domba Rp1,5 juta dan babi Rp2 juta.
"Bantuan diberikan setelah memenuhi persyaratan administrasi dan telah diverifikasi sampai di Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian," katanya.
Baca juga: Bantul mengusulkan penggantian sapi mati karena terkena PMK ke pusat
Baca juga: Sleman melakukan penandaan dan pendataan ternak setelah vaksin PMK