Filipina protes China terkait LCS

id laut china selatan,LCS,FIlipina,China,Presiden FilipinaFerdinand Marcos Jr,Wakil Presiden AS Kamala Harris

Filipina protes China terkait LCS

Arsip - Tangkap layar video amatir nelayan Natuna tampak kapal Coast Guard China saat mendekati kapal nelayan Natuna di Laut Natuna Utara, Senin (12/9). (ANTARA/Cherman)

Istanbul (ANTARA) - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengatakan Manila akan mengirimkan nota protes berbentuk catatan verbal kepada China sehubungan dengan insiden maritim yang melibatkan angkatan laut kedua negara di Laut China Selatan (LCS) pada Minggu (20/11).

Insiden tersebut terjadi di sekitar Pulau Pag-asa (Thitu) yang diduduki Filipina di Laut Filipina Barat, ketika Penjaga Pantai China (CCG) secara paksa mengambil puing-puing roket yang dicurigai dibawa oleh para pelaut Filipina dalam perahu mereka dan bergerak menuju pantai China.

“Ya, saya pikir itu yang perlu kita lakukan–ketika pertama kali dilaporkan kepada saya oleh Kepala Staf (Angkatan Bersenjata Filipina), saya memintanya untuk segera memanggil atase militer di kedutaan China untuk mendapatkan laporan,” kata Marcos, Selasa.

Sebelum perjumpaan angkatan bersenjata China dan Filipina, penduduk di sekitar pulau tersebut dikejutkan dengan suara ledakan.

Catatan verbal adalah catatan diplomatik yang lebih formal daripada aide-memoire dan kurang formal daripada catatan. Dirancang dengan sudut pandang orang ketiga, catatan itu tidak pernah ditandatangani.

Menurut berbagai transkrip obrolan singkatnya dengan wartawan, Marcos mengatakan laporan insiden dari Angkatan Laut Filipina dan pejabat China tidak cocok.

“Jadi, kita harus menyelesaikan masalah ini. Tentu saja, saya memiliki kepercayaan penuh pada angkatan laut kita dan jika ini yang mereka katakan terjadi, saya hanya bisa percaya bahwa itulah yang terjadi,” kata dia.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Filipina akan kembali sampaikan protes kepada China soal LCS
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024