Disdikpora Yogyakarta minta sekolah kuatkan prosedur kedatangan kepulangan siswa

id dinas pendidikan pemuda dan olahraga,kedatangan kepulangan siswa,sekolah,penculikan anak,yogyakarta,SD

Disdikpora Yogyakarta minta sekolah kuatkan prosedur kedatangan kepulangan siswa

Belajar Luar Ruang Siswa Sekolah Dasar (SD) IT Internasional Luqman Al Hakim kelas 2 mengamati anak kelinci saat mengikuti kegiatan belajar luar ruang dengan mengunjungi Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTHY), Dongkelan, Jl. Bantul, Yogyakarta, Rabu (1/10). (ANTARA FOTO/Noveradika)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta mengingatkan sekolah khususnya SD menguatkan prosedur kedatangan dan kepulangan siswa sebagai antisipasi potensi tindak kekerasan di lingkungan sekolah termasuk dugaan penculikan yang terjadi belum lama ini.

“Sejak awal Januari, kami sudah mengirimkan Surat Edaran tentang keamanan dan kenyamanan di lingkungan sekolah. Di dalamnya sudah memuat prosedur kedatangan dan kepulangan siswa termasuk prosedur keamanan selama siswa di sekolah,” kata Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Mujino di Yogyakarta, Jumat.

Di dalam Surat Edaran tersebut, diatur kewajiban yang harus dilakukan sekolah saat kedatangan siswa, yaitu harus memastikan sudah ada petugas keamanan dan guru piket di gerbang sekolah, siswa berjabat tangan dengan guru dan menuju kelas masing-masing sambil menunggu jam pelajaran dimulai.

Sedangkan saat kepulangan, sekolah juga diwajibkan untuk memastikan petugas keamanan sudah berada di gerbang sekolah, petugas keamanan hafal dengan orang yang mengantar dan menjemput siswa, melakukan pengawasan terhadap orang yang mencurigakan, dan siswa sudah harus meninggalkan sekolah maksimal pukul 17.00 WIB kecuali ada kegiatan yang didampingi guru.

Terkait dugaan aksi penculikan siswi dari salah satu SD di Kota Yogyakarta pada awal pekan, Mujino mengatakan, bahwa kasus tersebut terjadi di luar sekolah.

“Dari kasus tersebut, tentunya harus menjadi kewaspadaan bersama bagi semua sekolah, orang tua, dan juga siswa,” katanya.

Oleh karenanya, lanjut dia, selain memastikan kesiapan dari guru dan petugas keamanan di sekolah, Mujino juga mengatakan, perlu kerja sama dan koordinasi dengan Babinsa dan Babinkamtibmas di wilayah sekolah.

“Masyarakat yang berada di lingkungan sekitar sekolah juga memiliki peran yang tidak kalah penting untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan tersebut,” katanya yang menyebut di Kota Yogyakarta terdapat 168 SD/MI baik negeri maupun swasta.

Selain menguatkan prosedur keamanan sekolah, Mujino berharap sekolah juga meningkatkan pendidikan karakter bagi siswa.

“Setidaknya siswa meminta izin saat akan berangkat sekolah termasuk meminta izin jika akan pulang terlambat. Saya kira, itu juga bagian dari karakter yang harus dibangun,” katanya.

Pada Senin (23/1), terjadi dugaan aksi penculikan yang menimpa salah satu siswi SD di Danunegaran Kota Yogyakarta saat sedang bermain sendirian di depan rumah dan kemudian didatangi dua orang yang merekam dan melambaikan tangan.

Orang tua siswi mengatakan, kedua orang tersebut dikabarkan berusaha mengejar dan menculik anaknya.

Sedangkan SD Muhammadiyah Danunegaran Yogyakarta kemudian mengeluarkan surat pemberitahuan kepada orang tua siswa terkait dugaan kasus penculikan tersebut yang berisi imbauan kepada orang tua untuk mengantar dan menjemput anak tepat waktu di titik pengantaran dan penjemputan yang sudah ditetapkan sekolah.

Siswa juga diimbau tidak keluar dari lingkungan sekolah selama kegiatan belajar mengajar hingga jam kepulangan sekolah.

 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024