Washington (ANTARA) - Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk menaikkan tarif impor aluminium buatan Rusia menjadi 200 persen, karena berusaha untuk meningkatkan tekanan pada Moskow atas perangnya di Ukraina, tetapi keputusan belum dibuat, kata seorang pejabat AS pada Senin (6/2/2023).
"Itu adalah sesuatu yang sedang kami pertimbangkan," kata pejabat itu, menambahkan pengumuman tentang kenaikan tarif belum diharapkan minggu ini.
Komentar pejabat tersebut muncul setelah Bloomberg News melaporkan bahwa pengumuman tarif 200 persen untuk aluminium produksi Rusia dapat dilakukan paling cepat minggu ini.
Logam Rusia juga menjadi sasaran Amerika Serikat setelah dibuang oleh Moskow di pasar AS di bawah harga, sehingga merugikan perusahaan-perusahaan Amerika, kata laporan itu, mengutip orang yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui masalah tersebut.
Reuters melaporkan pada Oktober lalu bahwa pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan pembatasan impor aluminium Rusia sebagai tanggapan atas eskalasi militer Moskow di Ukraina.
Gedung Putih menolak mengomentari potensi tarif baru atau pembatasan lain pada aluminium Rusia. Juru bicara kantor Perwakilan Dagang AS dan Departemen Perdagangan AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Amerika Serikat pertimbangkan tarif 200 persen untuk aluminium Rusia
Berita Lainnya
Bea Cukai bebaskan bea masuk barang hibah sekolah luar biasa
Senin, 29 April 2024 20:12 Wib
Bea masuk sepatu impor dibayar perusahaan jasa titipan
Minggu, 28 April 2024 20:29 Wib
Meski harga melonjak, Indonesia tak impor bawang merah
Kamis, 25 April 2024 13:09 Wib
Berpotensi naik, impor minyak mentah imbas konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 17:54 Wib
RI akan impor 22.500 ton beras dari Kamboja
Senin, 18 Maret 2024 15:20 Wib
Serap produksi dalam negeri, pemerintah setop impor jagung
Sabtu, 16 Maret 2024 15:34 Wib
Australia cabut BMAD produk kertas A4 RI
Jumat, 8 Maret 2024 18:01 Wib
Pemerintah tambah impor beras 1,6 juta ton
Senin, 4 Maret 2024 19:47 Wib