Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berupaya meningkatkan konsumsi ikan masyarakat untuk mencegah lonjakan kasus stunting di provinsi ini.
"Kami harapkan konsumsi ikan kita jadi naik, sehingga angka stunting menurun dan masyarakat kita jadi sehat, kuat, dan cerdas," kata Kepala DKP DIY Bayu Mukti Sasongka di Yogyakarta, Kamis.
Menurutnya, asam lemak esensial seperti Omega-3, Omega-6, serta asam lemak tak jenuh tunggal berupa Omega-9, serta DHA yang paling banyak terkandung pada ikan sangat dibutuhkan oleh tubuh, termasuk diantaranya untuk mencegah stunting atau kekerdilan.
"Pada seribu hari pertama kehidupan mulai dari dalam kandungan sampai anak usia 2 tahun itu kan pembentukan 80 persen otak manusia pada usia itu, sehingga kandungan omega pada ikan sangat dibutuhkan," kata dia.
Karena tingginya kandungan manfaat itu, DKP DIY telah merancang berbagai program untuk meningkatkan tingkat konsumsi ikan selama 2023.
Sejumlah program yang disiapkan diantaranya kampanye Gerakan Masyarakat Makan Ikan, sosialisasi Alih Teknologi Ikan (ATI), hingga pelatihan penganekaragaman pengolahan ikan yang akan menyasar sejumlah kelompok masyarakat di lima kabupaten/kota.
Menurutnya, penganekaragaman pengolahan ikan penting dilakukan untuk meningkatkan minat makan ikan berdasarkan selera masyarakat di DIY.
"Kelemahan ikan itu kan banyak durinya dan terkadang amis, sehingga agar minat masyarakat meningkat, ikan dapat diolah dalam bentuk nuget, keripik kulit ikan, presto, dan lainnya," ujar Bayu.
Ia mengatakan tingkat konsumsi ikan masyarakat DIY berkisar 34,74 kilogram (kg) per kapita per tahun atau masih di bawah rata-rata nasional yang mencapai 60 kg per kapita per tahun. Meski masih di bawah angka nasional, menurut dia, tingkat konsumsi ikan di DIY selalu mengalami pertumbuhan setiap tahun.
Pada 2015 tingkat konsumsi ikan masyarakat DIY masih berkisar 21,74 kilogram per kapita per tahun. Selanjutnya pada 2016 meningkat menjadi 23,4 kilogram per kapita per tahun, dan pada 2022 meningkat signifikan menjadi 34,74 kg per kapita per tahun.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Endang Pamungkasiwi menyebutkan prevalensi kasus stunting di DIY pada 2019 mencapai 21,04 persen, kemudian turun menjadi 17,3 persen pada 2021, dan kembali turun menjadi 16,4 persen pada 2022.
Ia meyakini dengan berbagai upaya pendekatan bidang kesehatan maupun edukasi akan mampu menekan angka stunting di DIY hingga mencapai 14 persen pada 2024 sesuai target dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021.
Berita Lainnya
Produksi ikan konsumsi di Sleman capai 55.045 ton
Selasa, 23 April 2024 15:12 Wib
DKP Gunungkidul menebar 20.000 ekor benih ikan di perairan umum
Selasa, 23 April 2024 14:12 Wib
Cegah kematian, konsumsi ikan sarden dan teri
Minggu, 14 April 2024 14:42 Wib
DKP Gunungkidul pantau titik pendaratan ikan guna memastikan stok ikan
Senin, 1 April 2024 20:28 Wib
Ingin tetap sehat-bugar, simak kiat milih makanan berbuka dan sahur
Senin, 25 Maret 2024 10:29 Wib
Hilang kontak, kapal bermuatan tujuh ton ikan
Sabtu, 16 Maret 2024 16:23 Wib
DKP Kulon Progo mengawasi penjualan olahan ikan di Pasar Jagalan
Kamis, 14 Maret 2024 15:14 Wib
DKP DIY menyiapkan program restoking ikan di enam lokasi wilayah Bantul
Kamis, 14 Maret 2024 14:58 Wib