Kulon Progo perluas lahan Tempat Pembuangan Sampah Banyuroto

id tempat pembuangan sampah,Kulon Progo

Kulon Progo perluas lahan Tempat Pembuangan Sampah Banyuroto

Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti meninjau TPAS Banyuroto. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Kulon Progo)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperluas lahan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Banyuroto untuk mengantisipasi meningkatnya sampah yang masuk setiap tahun dengan bertambahnya jumlah penduduk di wilayah ini akibat beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta.

Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti di Kulon Progo, Selasa, mengatakan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Banyuroto ini sudah habis pemanfaatannya sejak Desember 2022.

"Kami sebenarnya sudah mempersiapkan lahan, hanya saja ada kendala dari sisi perencanaan sehingga ini dihentikan. Pada 2023 ini, kita progres pengerjaan. Mudah-mudahan ini menjadi bagian dan solusi dari Pemerintah Kabupaten Kulon Progo di dalam pengelolaan sampah," kata Ni Made.

Menurut dia, perluasan lahan TPAS Banyuroto merupakan solusi jangka pendek dari permasalahan sampah, sedang solusi jangka panjang yang harus dilakukan adalah integrasi pengelolaan sampah.

Ia berharap TPAS Banyuroto tidak sekedar menjadi tempat akhir sampah, namun bagaimana TPA  tersebut mampu mengelola sampah, dan diharapkan dapat mengatasi persoalan sampah secara menyeluruh.

"Harapannya kita ini tidak sekedar menjadi tempat pembuangan sampah akhir, tetapi menjadi tempat pengelolaan akhir. Artinya apa, landfill (TPA) ini tidak bisa mengatasi persoalan sampah secara menyeluruh. Ke depan mungkin kita pakai teknologi incinerator yang sudah masuk dalam perencanaan," katanya.

Ni Made mengimbau masyarakat mulai mengelola atau memilah sampah agar volume sampah yang masuk TPA dapat dikurangi.

"Sampah itu kalau bisa jangan sampai dari tahun ke tahun itu meningkat, justru menurun. Dalam gaya hidup kita harus peduli dengan lingkungan. Ini bagaimana ini mulai dari sudah peduli dengan pengelolaan masyarakat, terutama dari limbah keluarga," kata Ni Made.

Dia mengatakan, salah satu langkah upaya mengelola sampah di Kulon Progo, mengingat saat ini kondisi kemampuan TPA Banyuroto sudah melebihi kapasitas yang ada. Kontribusi masyarakat diharapkan mampu mengurai permasalahan di TPA Banyuroto, sambil menunggu perluasan lahan di TPA Banyuroto yang sampai saat ini masih dalam proses pengerjaan.

Perencanaan nantinya pengelolaan sampah akan dilakukan secara terintegrasi mulai dari pemilahan, pengolahan hingga pengelolaan limbahnya.

"Sehingga diharapkan volume sampah dapat dikendalikan dan dampak negatif terhadap pencemaran lingkungan dapat diantisipasi," katanya.