Disnaker Bantul targetkan serap 2.600 tenaga kerja pada 2023

id Buruh pabrik di Bantul, Bantul,Pemkab Bantul

Disnaker Bantul targetkan serap 2.600 tenaga kerja pada 2023

BANTUL, 3/11 - DAUN KAYU PUTIH. Dua buruh menimbang daun kayu putih setelah dipetik dari pohon, di kawasan perkebunan kayu putih, Dlingo, Bantul, Selasa (3/11). Musim petik daun kayu putih terjadi hanya satu kali dalam satu tahun yang selanjutnya dikirim ke pabrik yang selanjutnya dilakukan proses penyulingan menjadi minyak kayu putih. FOTO ANTARA/ Wahyu Putro A/ss/nz/09 (ANTARA/WAHYU PUTRO A)

Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan rekrut 2.600 tenaga kerja melalui berbagai program dan kegiatan dalam memfasilitasi penempatan kerja bagi angkatan kerja selama tahun 2023.

"Angkatan kerja menjadi problem tersendiri bagaimana pemerintah mengarahkan kegiatan untuk memfasilitasi mereka, dan target kita sesuai RPJMD untuk tahun ini serapan tenaga kerja sekitar 2.650 orang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Istirul Widilastuti di Bantul, Kamis.

Dia mengatakan, program dinas dalam membantu dan memfasilitasi pencari kerja mendapat pekerjaan diantaranya dengan penempatan kerja baik antar kerja lokal (AKL), antar kerja antar daerah (AKAD), maupun antar kerja antar negara (AKAN) yang hingga saat ini masih berjalan.

"Jadi kita memfasilitasi saudara-saudara kita angkatan kerja yang kita infokan baik lewat media sosial Nakertrans, maupun yang bisa datang langsung ke dinas terkait penempatan tenaga kerja AKL, AKAD, maupun AKAN," katanya.

Selain itu, dalam waktu dekat juga akan diselenggarakan bursa kerja bertajuk Bantul Career Expo 2023 dengan menggandeng para perusahaan di Bantul, dengan menyediakan lowongan kerja ribuan formasi yang bisa diikuti angkatan kerja Bantul.

Lebih lanjut, ia mengatakan, terkait serapan tenaga kerja, instansi ini juga melaksanakan program padat karya infrastruktur yang menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar, meskipun sifatnya sementara karena pekerjaan tersebut berlangsung selama 20 hari.

"Dengan padat karya itu kurang lebih serapan tenaga kerja meskipun sifat sementara paling tidak masyarakat sudah terbantu untuk mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan upah, ada sekitar 12 ribu serapan tenaga kerjanya sampai pertengahan tahun ini," katanya.

Pihaknya berharap, dengan berbagai program penempatan tenaga kerja yang menggandeng pemberi kerja itu bisa melebihi target serapan tenaga kerja di Bantul, mengingat setiap tahun ada lulusan SMA dan SMK sekitar 6.000 orang di DIY, yang sebagian mereka butuh lapangan kerja.