Jakarta (ANTARA) - Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menilai aura dan ekspresi yang ditampilkan bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo membuat pemilih perempuan lebih condong memilih mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
"Mengapa Ganjar disukai banyak perempuan, mungkin karena aura yang dimunculkan dan ekspresi yang ditampilkan menimbulkan rasa simpati sehingga mereka menyukai," kata Siti dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan keterpilihan tersebut dapat dinilai dari karakter pemilih perempuan dalam melihat sosok dan penampilan bakal capres. "Kedua, karakter (pemilih perempuan), apakah capres sosok yang baik, cool, dan asyik untuk disapa dan diajak bicara," ujarnya.
Karakteristik ketiga, lanjut dia, pemilih perempuan memiliki empati yang tinggi, sehingga memilih bakal capres yang mau memahami, memperhatikan, dan melindungi kaum perempuan.
Sebab, kata dia dia, fitrah perempuan itu lembut, keibuan dan perhatian terhadap sesama dan sekitarnya. "Secara umum, perempuan menyukai sosok laki-laki yang penuh perhatian, baik hati, cool, dan mau memahami," tuturnya.
Untuk itu, Siti menyebut capres laki-laki yang berkontestasi pada pilpres maka sosok kebapakan-nya akan disorot. "Seperti apa keluarganya, harmonis-kah, penuh rasa sayangkah ke istri dan anaknya," ujarnya.
Hal tersebut, kata dia, sebagaimana mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat berkontestasi pada Pemilu 2004, di mana ia menjadi capres yang termasuk di idolakan dan dipilih oleh kaum ibu-ibu.
"Karena pada dasarnya, perempuan ternyata tidak memilih calon perempuan. Data empirik ini ditunjukkan dari pengalaman pemilu selama ini yaitu calon perempuan belum tentu dipilih oleh pemilih perempuan," ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Siti Zuhro: Aura dan ekspresi faktor perempuan lebih pilih Ganjar
Berita Lainnya
Oposisi di Indonesia masih diperlukan, kata peneliti
Kamis, 9 Mei 2024 6:24 Wib
MK RI diharapkan beri keputusan sengketa Pemilu 2024 yang damaikan
Jumat, 19 April 2024 17:56 Wib
Pengamat: Sesuai janji kampanye, Prabowo bakal merangkul parpol lain
Jumat, 29 Maret 2024 15:58 Wib
BRIN sebut bisa jadi pembelajaran Fatwa NU Pemilu 1955 soal zakat
Kamis, 15 Februari 2024 4:49 Wib
Aparat dan fasilitas negara harus netral pada Pemilu 2024
Selasa, 31 Oktober 2023 6:42 Wib
Elite politik diminta bijak bertutur agar Pemilu 2024 damai
Senin, 30 Oktober 2023 21:33 Wib
Partai Demokrat lebih masuk akal masuk koalisi Prabowo
Senin, 11 September 2023 6:34 Wib
Ridwan Kamil mampu tingkatkan elektabilitas Ganjar Pranowo
Kamis, 7 September 2023 20:22 Wib