Jakarta (ANTARA) - Peneliti Politik Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Siti Zuhro mengatakan partai politik yang bertindak sebagai oposisi masih diperlukan dari perspektif demokrasi dan ketatanegaraan.
Menurutnya, partai politik yang memiliki kursi di DPR RI dan berada di luar kabinet pemerintahan bisa bertindak sebagai pengawas atas kebijakan-kebijakan atau aturan-aturan yang dibentuk oleh eksekutif.
"Kalau melenceng dari haluan negara maka siapa yang mengingatkan?" kata Zuhro saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan bahwa istilah oposisi tak selalu dimaknai dengan kelompok yang tidak setuju dengan pihak yang berkuasa. Oposisi yang dimaksud bisa dimaknai sebagai pihak yang mengoreksi yang memiliki tugas sama mulianya.
Setelah masa Pemilu 2024 selesai, idealnya pihak yang memenangkan ajang politik itu harus dihormati. Untuk itu, menurutnya pihak yang kalah pun perlu berposisi untuk mengimbangi di DPR berdasarkan dengan visi dan misi yang berbeda dengan pihak pemenang.
"Dalam hal ini oposisi, karena DPR Itu harus jadi dewannya rakyat yang merepresentasikan," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peneliti: Oposisi masih diperlukan dari perspektif demokrasi
Berita Lainnya
MK RI diharapkan beri keputusan sengketa Pemilu 2024 yang damaikan
Jumat, 19 April 2024 17:56 Wib
Pengamat: Sesuai janji kampanye, Prabowo bakal merangkul parpol lain
Jumat, 29 Maret 2024 15:58 Wib
BRIN sebut bisa jadi pembelajaran Fatwa NU Pemilu 1955 soal zakat
Kamis, 15 Februari 2024 4:49 Wib
Aparat dan fasilitas negara harus netral pada Pemilu 2024
Selasa, 31 Oktober 2023 6:42 Wib
Elite politik diminta bijak bertutur agar Pemilu 2024 damai
Senin, 30 Oktober 2023 21:33 Wib
Perempuan lebih condong pilih Ganjar Pranowo
Minggu, 24 September 2023 19:27 Wib
Partai Demokrat lebih masuk akal masuk koalisi Prabowo
Senin, 11 September 2023 6:34 Wib
Ridwan Kamil mampu tingkatkan elektabilitas Ganjar Pranowo
Kamis, 7 September 2023 20:22 Wib