Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta meminta dukuh lebih kreatif dan inovatif dalam memimpin masyarakat di setiap padukuhan, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menurunkan tingkat kemiskinan di wilayah setempat.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Gunungkidul, Rabu, mengatakan salah satunya, dukuh harus belajar digitalisasi di era transformasi teknologi saat ini.
"Dukuh adalah garda terdepan pemimpin di masyarakat, sehingga harus inovatif dan kreatif," kata Sunaryanta dalam pembinaan sosialisasi Perbup tentang Disiplin Pamong Kalurahan dan Staf Pamong Kalurahan.
Untuk itu, ia meminta dukuh dapat melihat persoalan di bawah dengan cepat. Menjadi pelayan masyarakat yang mampu mengembangkan diri dengan perkembangan teknologi informasi.
"Tentu saya mendorong kualitas sumber daya manusia (SDM) dukuh ini lebih maju sebagai pemimpin di tengah masyarakat," katanya.
Sunaryanta juga meminta dukuh menjadi pendorong pemberdayaan masyarakat di padukuhan. Hal tersebut merupakan aspek penting dalam mendorong tumbuhnya masyarakat desa yang mandiri, inovatif, dan kreatif dalam segala aspek kehidupan.
"Tentunya peranan dukuh sangat berpengaruh dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat desa," katanya.
Panewu Gedangsari Eko Krisdiyanto mengatakan dukuh di wilayah ini didominasi oleh kaum muda. Kapanewon (kecamatan) yang berbatasan langsung dengan Klaten, Jawa Tengah ini memiliki 67 padukuhan dengan dua wilayah yang belum memiliki dukuh atau belum terisi.
"Tentunya kami berharap dorongan dan motivasi bapak bupati demi mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang baik, diperlukan peranan dari semua pihak," katanya.