Regina Art angkat perdamaian via teater monolog di Paris

id Pesan perdamaian,Regina art,Kekerasan seksual

Regina Art angkat perdamaian via teater monolog di Paris

Produser dan Pemain dalam Regina Art Monologue Project Joane Win dalam pementasan monolog berjudul Cotton Candy di Paris, Perancis, Rabu (8/11/2023). (ANTARA/HO-Regina Art)

Jakarta (ANTARA) - Regina Art Monologue Project mengharumkan nama Indonesia dengan membawa pesan perdamaian di Paris, Perancis melalui dua pementasan teater monolognya yang berjudul Cotton Candy dan Besok atau Tidak Sama Sekali.

"Hentikan perang demi kemanusiaan karena perang hanya menyebabkan penderitaan terutama bagi perempuan dan anak-anak,” kata Produser dan Pemain Regina Art Monologue Project Joane Win dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Joane menjelaskan pementasan dua monolog tersebut mengusung tema perjuangan yang sama yaitu mendapatkan keadilan, kemerdekaan dan penghargaan terhadap martabat manusia.

Ia menjelaskan masyarakat dalam situasi dunia saat ini diajak untuk menemukan kembali arti kehidupan dan perdamaian melalui karakter Lisa yang dibawakan oleh Joane Win dalam monolog Cotton Candy.

Monolog berjudul Cotton Candy karya E.D.Jenura ini mengisahkan tentang perjuangan korban kekerasan seksual dalam mengatasi trauma yang sangat berat.

Masyarakat juga diajak menemukan arti perjuangan demi mewujudkan kemerdekaan melalui karakter Bung Karno yang dibawakan oleh Wawan Sofwan dalam monolog Besok atau Tidak Sama Sekali.



Joane berharap pementasan monolog ini dapat menjadi salah satu kontribusi dari seniman Indonesia untuk membangun kesadaran bersama bahwa aspek kemanusiaan harus tetap paling utama di atas segalanya.

“Perdamaian dan keamanan global dapat terwujud dengan komitmen serta kontribusi semua pihak. Sebagai manusia yang berbudaya dan berakal budi kita harus mengutamakan kemanusiaan di atas segalanya,” kata Joane.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Regina Art bawa pesan perdamaian lewat teater monolog di Paris
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024