BRIN: Petani diminta remajakan kebun sawit

id brin,perkebunan kelapa sawit,peremajaan kebun sawit,produktivitas kelapa sawit,benih unggul sawit,Petani,Kebun,Sawit,TBS

BRIN: Petani diminta remajakan kebun sawit

Ilustrasi - Pepohonan kelapa sawit yang tumbuh di kawasan perkebunan. (ANTARA/HO-BRIN).

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengingatkan petani untuk meremajakan kebun sawit karena kelapa sawit punya usia maksimum produktif hanya 25 tahun.
 
"Ketika usia pohon mulai tua, produktivitas sawit menurun. Untuk itulah perlu dilakukan replanting,” kata Periset Teknologi Pengujian dan Standar BRIN Daryono Restu Wahono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
 
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mencatat dari total 6,7 juta hektare lahan sawit petani, ada sekitar 2,4 juta hektare wajib diremajakan karena usia tanaman yang lebih dari 15 tahun.
 
Pemerintah menargetkan peremajaan atau replanting kebun sawit milik petani seluas 540.000 hektare hingga tahun 2024.
 
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengungkapkan realisasi program peremajaan sawit rakyat baru mencapai 256.744 hektare terhitung sejak tahun 2016 sampai 30 Juni 2022.
 
Daryono menekankan pentingnya peremajaan menggunakan bibit unggul hasil pemuliaan tanaman. Pemuliaan itu telah melalui uji keturunan dengan metode yang telah diuji dalam SNI 8211:2023.
 
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN ingatkan petani untuk meremajakan kebun sawit
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024