Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berkolaborasi untuk menyediakan layanan kontrasepsi atau keluarga berencana (KB) gratis di perusahaan.
"Layanan KB gratis perusahaan itu disediakan di klinik-klinik perusahaan, sehingga karyawan/karyawati yang bekerja, karena tidak punya banyak waktu untuk keluar dari perusahaan (untuk ber-KB ke rumah sakit atau faskes), mungkin bisa dilayani di tempat kerja," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di Jakarta, Senin.
BKKBN menggelar pekan pelayanan KB dalam pencanangan program Gerakan Peningkatan Pelayanan KB di Wilayah Khusus (Gerai Yansus) dan KB Perusahaan pada 21 November hingga 3 Desember 2023, sebagai momentum menyambut peringatan Hari Ibu ke-95, dengan target 1.256.052 akseptor.
Hasto mengatakan KB juga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena dapat menjaga jarak kelahiran agar anak tidak berisiko stunting dan ibu juga terbebas dari anemia.
"Semakin dekat jarak antar-kelahiran, anak semakin stunting, juga semakin dekat jarak antara hamil dan melahirkan, ibunya akan semakin anemia. Jarak yang ideal adalah 36 bulan, inilah peran kontrasepsi," ujar dia.
Berdasarkan data BKKBN per tanggal 26 November 2023 pukul 15.00 WIB, progres pekan pelayanan KB serentak berhasil mencapai 362.378 akseptor, jumlah ini setara 28,85 persen dari total target nasional.
Apabila dilihat dari jenis pelayanan KB per metode, 30,13 persen memilih metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), dan 52,55 persen KB pascapersalinan.
Adapun rinciannya, capaian KB suntik sebanyak 189.141 akseptor, pil 112.213 akseptor, implan 29.173 akseptor, IUD 10.428 akseptor, metode operasi pria (MOP) 107 akseptor, dan metode operasi wanita (MOW) 1.906 akseptor.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKKBN-Apindo kolaborasi sediakan layanan KB gratis di perusahaan