114 WBP di DIY diusulkan terima remisi khusus Natal 2023

id Kemenkumham DIY,remisi Natal

114 WBP di DIY diusulkan terima remisi khusus Natal 2023

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY Agung Aribawa (ANTARA/HO-Kemenkumham DIY)

Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia(Kemenkumham) Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY) mengusulkan sebanyak 114 warga binaan pemasyarakatan (WBP) menerima remisi khusus hari raya Natal 2023.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY Agung Aribawa di Yogyakarta, Kamis, mengatakan dari 114 WBP tersebut, dua orang di antaranya diusulkan untuk langsung bebas.

"Sebanyak 112 narapidana menerima remisi khusus I atau pengurangan masa pidana, sementara dua narapidana diusulkan menerima remisi khusus II atau langsung bebas," kata Agung.

Dia mengatakan dari 114 WBP yang menerima remisi khusus Natal, 113 orang merupakan narapidana, dan satu orang adalah anak didik pemasyarakatan.

Remisi khusus Natal, kata dia, akan diserahkan serentak di masing-masing unit pelaksana teknis (UPT) Lapas, Rutan, dan LPKA di wilayah DIY pada 25 Desember 2023.

Agung Aribawa berharap WBP yang menerima remisi khusus ini dapat berkelakuan baik selama menjalani masa hukuman dan terus aktif mengikuti kegiatan pembinaan.

Mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban menjelang Natal 2023 dan tahun baru 2024, Kanwil Kemenkumham DIY juga menggelar razia di blok hunian dan tes urine bagi WBP dan petugas di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Kamis.

Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Agung Rektono Seto mengatakan hasil tes urine seluruhnya dinyatakan negatif narkoba.

Dalam razia itu juga tidak ditemukan narkoba, alat komunikasi, maupun barang-barang yang mengganggu keamanan dan ketertiban.

"Memang ada yang ditemukan, namun ini tidak terindikasi dengan narkotika maupun alat-alat piranti komunikasi. Mudah-mudahan ini dapat kita jaga sampai dengan selanjutnya, dan kita antisipasi untuk selanjutnya di Natal dan tahun baru tidak ada barang yang tidak boleh ada di dalam lapas," ujar Agung Rektono.