Indef: Risiko geopolitik global ancam investasi RI

id Investasi,Indef,ekonomi,Resiko Geopolitik

Indef: Risiko geopolitik global ancam investasi RI

Ilustrasi-Suasana pembangunan MRT Fase 2 yang merupakan proyek kerja sama Indonesia dan Jepang di Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (31/10/2023). Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi DKI Jakarta triwulan III 2023 tercatat sebagai yang tertinggi se-Indonesia dengan capaian Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp16,7 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp34,2 triliun. ANTARA FOTO/Harianto/Ak/tom.

Jakarta (ANTARA) - Associate Researcher Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Asmiati Malik mengatakan bahwa terdapat sejumlah risiko geopolitik global yang dapat berdampak terhadap prospek investasi Indonesia pada 2024.

"Indonesia merupakan negara yang sangat interconnected dengan perekonomian global, sehingga risiko geopolitik global tentu akan berdampak pada perekonomian Indonesia," ujar Asmiati di Jakarta, Jumat.

Asmiati menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait skenario risiko geopolitik global pada tahun depan.

Pertama, terjadi pergeseran pusat ekonomi dari Barat ke Asia, dengan China menonjol sebagai produsen dan eksportir utama, khususnya dalam sektor mobil listrik. Hal tersebut mencerminkan dinamika ekonomi yang semakin mengarah ke Asia.

“Kalau kita lihat pemain lama seperti Jepang dan Jerman mengalami penurunan sementara US sendiri stagnan,” ujar Asmiati.

Hal selanjutnya yakni pemilihan umum yang akan berlangsung tahun depan di beberapa negara, termasuk Indonesia, Korea Selatan, Taiwan, India dan Amerika Serikat.

Ia mengatakan pemilihan umum tersebut dianggap berpotensi menciptakan ketidakpastian politik yang dapat mengganggu iklim investasi sekaligus menambah elemen ketidakpastian dalam pasar global.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Risiko geopolitik global dinilai ancam prospek investasi Indonesia