Angkat literasi keluarga, kerja sama BKKBN-perguruan tinggi

id Literasi keluarga,Kesehatan keluarga,Perguruan tinggi,Guru Besar IPB

Angkat literasi keluarga, kerja sama BKKBN-perguruan tinggi

Ilustrasi - Sejumlah ibu membawa telur bantuan program sosialisasi Bangga Kencana yang dilakukan BKKBN Banten di Desa Sangiang Tanjung, Lebak, Banten, Selasa (7/11/2023). (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/foc.)

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Rizal M Damanik mengemukakan kerja sama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan perguruan tinggi dapat meningkatkan literasi tentang keluarga dan kesehatan reproduksi di tengah masyarakat.

Mantan Deputi bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN itu menyebutkan dokter kebidanan di BKKBN tidak banyak, sehingga harus bekerja sama dengan  perguruan tinggi agar para penyuluh juga mendapatkan pelajaran tentang gizi untuk disosialisasikan kepada masyarakat.

“Saya merasa peneliti-peneliti yang ada di BKKBN itu perlu ditingkatkan dari segi materi, tidak hanya dari kesehatan reproduksi, tetapi yang lain, agar para penyuluh itu bisa mengedukasi literasi tentang kesehatan keluarga kepada masyarakat,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Menurut dia, BKKBN memiliki ilmu yang lengkap terkait keluarga, tidak terbatas tentang kesehatan reproduksi, tetapi juga hal lain, misalnya terkait dengan status gizi.

“Apalah artinya kalau kita melakukan program pembangunan kesehatan reproduksi, tetapi ibu-ibu dan perempuannya kekurangan darah merah (anemia), itu kan juga akan mempengaruhi hasil yang akan dicapai,” ujarnya. 

“Hasilnya akan berbeda kalau ibunya sehat, bergizi, dan aktif, tidak mengalami anemia, dan mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, dibandingkan dengan yang sudah secara gizi bermasalah, kemudian mengikuti kesehatan reproduksi,” imbuhnya.

Melalui kerja sama dengan perguruan tinggi, lanjut dia, program pembangunan manusia dapat berjalan seimbang sehingga memberi pengaruh yang besar juga pada peningkatan angka harapan hidup.

“Di tahun 2018-2019, karena memang saya berasal dari perguruan tinggi, saya adakan kerja sama dan penandatanganan kesepakatan dengan perguruan tinggi. Jadi dana penelitian yang diterima oleh BKKBN setiap tahunnya dengan jumlah yang cukup besar itu, saya bagi dengan seluruh perguruan tinggi. Pada saat itu, BKKBN kan memiliki peneliti, belum ada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),” paparnya.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IPB: BKKBN perlu ajak perguruan tinggi dongkrak literasi keluarga
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024