Kecap manis ciri khas akulturasi budaya makanan Imlek

id Imlek, makanan khas imlek,Kecap manis,Tradisi imlek

Kecap manis ciri khas akulturasi budaya makanan Imlek

Menu spesial Prosperity Salmon ‘Yi Shang’ yang disajikan dalam rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek oleh Hotel Borobudur Jakarta, Jakarta, Minggu (22/1/2023). ANTARA/Rizka Khaerunnisa/am,

Jakarta (ANTARA) -
Dalam perayaan Tahun Baru Imlek 2024 (2575 Kongzili), masyarakat keturunan Tionghoa akan mengadakan kumpul keluarga dan makan bersama.
 
Salah satu makanan yang menjadi khas setiap perayaan Imlek adalah Pindang Ikan Bandeng, namun menggunakan kecap manis, kata Koki selebritas Ragil Imam Wibowo, Jumat.

Ia mengatakan kecap manis di pakai akibat adanya perpaduan budaya Tionghoa dan Indonesia yang sudah turun temurun.
 
"Kalau Imlek itu banyak makanan juga yang mulai menggunakan kecap manis karena pengaruh Indonesia, karena harusnya kan pake mushroom sauce itu kecapnya masakan Chinese yang sebenernya rasanya asin tapi dulu susah dapatnya jadi akhirnya diganti kecap manis," kata Ragil.
 
Ia mengatakan ciri khas makanan imlek masih memiliki pengaruh Tiongkok sebesar 70 persen, namun karena kesulitan mencari bahan untuk kecap, masyarakat Tionghoa memakai kecap manis yang hanya ada di Indonesia sebagai penggantinya.
 
Rasa yang dihasilkan kata Ragil akan ada sedikit perbedaan, namun warna yang terlihat pada makanan tersebut masih sama dengan resep asli Ikan Pindang Bandeng khas Tionghoa.
  
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kecap manis jadi ciri khas akulturasi budaya makanan Imlek