Akibat banjir, antrean kendaraan ke Semarang via Mijen Demak, Jateng, tersendat

id antrean panjang, arus lalu lintas mengular, semarang mijen demak, banjir demak

Akibat banjir, antrean kendaraan ke Semarang via Mijen Demak, Jateng, tersendat

Banjir yang menggenangi Jalan Mijen-Welahan Jepara yang terjadi di Desa Bermi, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, sebagai jalur alternatif terputusnya Jalan Pantura Timur Demak-Kudus hingga mengakibatkan antrean kendaraan mengular, Rabu (20/3/2024). ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

Kudus (ANTARA) - Antrean kendaraan dari arah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dan sekitarnya menuju Semarang melalui Jalan Lingkar Kencing Kudus - Welahan Jepara - Mijen Demak mengular, menyusul adanya jalan tergenang banjir di Desa Bermi, Kecamatan Mijen, Demak, Rabu.

"Antrean kendaraan yang didominasi truk bersumbu untuk di Kabupaten Kudus hingga Proliman Tanjung," kata Kasatlantas Polres Kudus AKP I Putu Asti Hermawan Santosa di sela-sela memantau arus lalu lintas di Perempatan Lingkar Kencing Kudus, Rabu.

Untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas tersebut, pihaknya membutuhkan dukungan banyak pihak, termasuk sopir truk untuk selalu terjaga sehingga ketika kendaraan mulai jalan harus mengikutinya agar cepat terurai.

Ternyata, kata dia, masih ada sopir truk yang ketiduran, sehingga anggota Satlantas Polres Kudus harus berpatroli untuk mengecek ada tidaknya sopir yang ketiduran.

"Ternyata memang ada, sehingga kendaraan di belakangnya juga tidak bisa jalan," ujarnya.

Terjadinya antrean kendaraan yang cukup panjang tersebut, di antaranya karena adanya genangan banjir di Jalan Mijen-Welahan Jepara.

Hasil penelusuran kepadatan arus lalu lintas dari Kabupaten Kudus yang melintasi Welahan Jepara, kemudian menuju Mijen Demak sebelum menuju Semarang, terdapat genangan banjir di Desa Bermi, Kecamatan Mijen sepanjang 300-an meter dengan ketinggian genangan berkisar 30-an sentimeter (Cm).


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Antrean kendaraan ke Semarang via Mijen Demak mengular akibat banjir
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024