Yerusalem (ANTARA) - Sejumlah keluarga dari sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza, Palestina, Minggu, menuntut perdana menteri Benjamin Netanyahu untuk menerima kesepakatan pertukaran sandera dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
"Tugas Anda adalah mengabaikan tekanan politik apapun," ucap keluarga para sandera dalam surat singkat yang mereka kirimkan untuk Netanyahu, sebagaimana diwartakan harian setempat Yedioth Ahronoth.
"Sejarah tidak akan memaafkan Anda jika Anda menyia-nyiakan kesempatan untuk membawa mereka pulang," kata mereka, menambahkan.
Netanyahu disebut menghadapi tekanan yang semakin meningkat untuk tidak menerima kesepakatan yang akan mengakhiri perang di Jalur Gaza dan membatalkan rencana serangan darat Israel ke Kota Rafah yang terletak di Gaza selatan.
Di saat yang sama, kelompok oposisi Israel menuduh Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.
Tel Aviv meyakini sekitar 134 warganya masih disandera di Jalur Gaza. Sementara itu, Israel saat ini masih menahan lebih dari 9.000 warga Palestina di penjara mereka.
Sudah lebih dari 34.600 warga Palestina di Jalur Gaza tewas akibat agresi Israel ke kawasan tersebut yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Keluarga sandera Israel tuntut Netanyahu sepakati pertukaran sandera
Berita Lainnya
ICJ: Israel agar memberikan informasi kondisi zona evakuasi Gaza Palestina
Sabtu, 18 Mei 2024 15:15 Wib
Militer Israel serang Masjid Ibrahimi di Hebron
Sabtu, 18 Mei 2024 15:12 Wib
Serangan udara Israel, 147 jurnalis tewas di Jalur Gaza
Sabtu, 18 Mei 2024 0:41 Wib
Serangan Israel di Gaza Palestina telan 35.272 korban jiwa
Jumat, 17 Mei 2024 18:42 Wib
Ada upaya pembakaran markas UNRWA oleh Israel di Yerusalem
Rabu, 15 Mei 2024 18:21 Wib
Borrell marah atas serangan Israel terhadap konvoi bantuan Gaza
Rabu, 15 Mei 2024 18:18 Wib
Komandan Hizbullah meninggal diserang Israel di Lebanon selatan
Rabu, 15 Mei 2024 18:15 Wib
Israel bunuh 31 petugas kemanusiaan di Jalur Gaza Palestina
Selasa, 14 Mei 2024 20:33 Wib