Dispar Sleman mengembangkan pariwisata berbasis komunitas di Sleman barat

id Sleman barat,Sleman,Dinas Pariwisata Sleman

Dispar Sleman mengembangkan pariwisata berbasis komunitas di Sleman barat

Kepala Dinas Pariwisata Sleman Ishadi Zayid. (ANTARA/Sutarmi)

Sleman (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan pariwisata berbasis komunitas di lima kapanewon (kecamatan) sisi barat untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid di Sleman, Jumat, mengatakan lima kapanewon/kecamatan pengembangan wisata berbasis komunitas, yakni Minggir, Godean, Seyegan, Moyudan dan Tempel atau dikenal dengan Sleman sisi barat.

"Sleman sisi barat ini dikenal sebagai wilayah pertanian, sehingga pemerataan pariwisata Kabupaten Sleman masih berpusat di Sleman sisi utara (kawasan Merapi) dan Sleman sisi timur (kawasan Prambanan). Sleman sisi barat perlu dikembangkan," kata Ishadi.

Ia mengatakan pariwisata sudah menjadi industri di Sleman, sehingga menjadi lokomotif ekonomi di Sleman. Harapannya, pengembangan pariwisata di Sleman sisi barat, ekonomi masyarakat semakin meningkat.

"Pariwisata yang dikembangkan di Sleman sisi barat harus sejalan dengan kultur, geografis. Kemungkinan besar nanti, pariwisata di Sleman sisi barat fokus ke agrowisata. Sehingga perubahan lahan bisa dikendalikan," katanya.

Saat ini, lanjut Ishadi, di Sleman sisi barat sudah berkembang Studio Gamplong, Desa Wisata Grogol. Selama ini, Desa Wisata Grogol menjadi pioner pengembangan wisata. Selain itu, Desa Wisata Cibuk Kidul yang menawarkan keliling sawah dengan kereta juga berkembang pesat.

Di Desa Wisata Gamplong terkenal dengan wisata alat tenun bukan mesin (ATBM), anyaman dari bambu dan mendong.

"Menghadapi beroperasinya jalan layang dan exit tol menuju Bandara YIA, harapannya Sleman sisi barat menjadi alternatif kunjungan wisatawan selain Merapi dan Prambanan," katanya.

 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024