Dinkes Sleman ingatkan masyarakat meningkatkan PHBS pada musim pancaroba

id Leptospirosis ,DBD ,Dinkes Sleman

Dinkes Sleman ingatkan masyarakat meningkatkan PHBS pada musim pancaroba

Ilustrasi- tikus pembawa penyakit leptospirosis. (ANTARA/HO)

Sleman (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah terpapar penyakit yang sering muncul pada musim pancaroba.

"Pada musim peralihan dari hujan ke kemarau, sangat rawan munculnya penyakit leptospirosis maupun demam berdarah dengue (DBD)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Sleman Khamidah Yuliati di Sleman, Selasa.

Menurut dia, kasus leptospirosis di Kabupaten Sleman dari Januari hingga Mei 2024, tercatat sebanyak 19 orang.

"Dari jumlah tersebut ada tiga orang yang meninggal dunia," katanya.

Ia mengatakan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran penyakit leptospirosis maupun DBD, karena pada musim pancaroba potensi penyebaran berbagai penyakit memang cukup meningkat.

"Terlebih pada jenis penyakit yang disebarkan melalui genangan air seperti leptospirosis dan DBD, karena genangan air hujan yang sedikit-sedikit dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk dan bakteri leptospira," katanya.

Khamidah Yuliati mengatakan sebagai upaya pencegahan masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah agar tidak menjadi lokasi bersarang hewan pengerat dan melakukan PHBS.

"Sedangkan untuk mengantisipasi DBD, masyarakat dapat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan melakukan tiga 3M, yakni mengubur benda-benda bekas dan tempat yang berpotensi genangan, menguras, serta menutup tempat penampungan air," katanya.

Ia mengatakan dengan berbagai upaya PHBS dan PSN harapannya dapat menekan kasus DBD maupun leptospirosis.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024