Yogyakarta (ANTARA) - Konsumen Toyota All New Kijang Innova Elnard Peter meminta Akio Toyoda, pimpinan Toyota Motor Corporation untuk memberikan klarifikasi terkait standar produk mobil tersebut. Peter menyoroti adanya ketidaksesuaian sudut kemiringan poros roda steering axis inclination atau SAI pada dua unit mobil yang ia beli, yang menurutnya berdampak pada kestabilan kendaraan saat melaju pada kecepatan tinggi.
Peter mendapati sudut SAI pada kedua mobil tersebut kurang dari 10 derajat, tidak sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam panduan perbaikan resmi Toyota. Berdasarkan manual tersebut, sudut SAI ideal untuk All New Kijang Innova adalah antara 10° 24’ hingga 11° 24’.
"Kami telah melakukan pemeriksaan di Auto2000 Bintaro dan ditemukan bahwa sudut SAI di bawah standar. Padahal sudut caster dan camber sesuai spesifikasi," ungkap Peter dalam rilisnya, Minggu (2/2).
Ia menambahkan bahwa standar sudut SAI memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas kendaraan, terutama pada kelas mobil penumpang M1 seperti Toyota Kijang Innova.
"Mobil lain di kelas yang sama, seperti Toyota Fortuner dan Toyota Avanza, memiliki sudut SAI di atas 11 derajat," kata Peter.
Permasalahan tersebut telah dibawa ke pengadilan, namun Peter mengungkapkan kekecewaannya karena pihak tergugat, yakni perwakilan pemegang merek Toyota di Indonesia, tidak mampu memberikan bukti pembanding berupa standar mutu produk di pengadilan.
Mengacu pada ISO 8855:2011 tentang dinamika kendaraan, sudut SAI terbentuk dari garis antara titik pivot atas dan bawah pada komponen roda. Toyota sendiri dalam panduan manualnya menegaskan bahwa sudut ini perlu disesuaikan jika tidak memenuhi spesifikasi.
“Sebagai konsumen, saya hanya meminta kejelasan. Jawaban langsung dari Akio Toyoda,” kata Peter yang menyebutkan bahwa surat elektronik yang pernah dikirimkan ke Toyoda tidak mendapat balasan.
Peter menyebut bahwa produk ini banyak digunakan sebagai kendaraan dinas pejabat pemerintah dan operasional di berbagai daerah. Hal ini semakin memperkuat alasan pentingnya klarifikasi dari pihak Toyota Motor Corporation.