Indonesia berpeluang wujudkan mobil nasional

id mobil nasional,mobnas,akademisi UGM

Indonesia berpeluang wujudkan mobil nasional

Presiden Prabowo Subianto berdiri menyapa warga dari mobil Pindad Maung Garuda saat tiba di Istana Merdeka Jakarta, Minggu (20/10/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

Yogyakarta (ANTARA) - Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Ir. Jayan Sentanuhady optimistis dengan strategi yang tepat, Indonesia berpeluang mewujudkan mobil nasional (mobnas).

Jayan dalam keterangannya di Yogyakarta, Jumat, menuturkan kunci utama keberhasilan mobnas adalah riset dan pengembangan (RnD) sehingga produk yang dihasilkan benar-benar relevan dengan pasar.

"Umumnya masyarakat memilih kendaraan berukuran kompak atau yang bisa menampung banyak penumpang. Jika desain dan fitur yang ditawarkan sesuai dengan harapan konsumen, mobnas bisa bersaing," tuturnya.

Menurut dia, perkembangan industri otomotif global yang mengarah pada elektrifikasi menjadi peluang bagi Indonesia untuk menghadirkan mobil nasional berbasis energi ramah lingkungan.

"Beberapa pabrikan kini berfokus pada mesin ramah lingkungan sehingga apabila mobnas dapat menghadirkan opsi ini tentunya jauh lebih baik," kata dia.

Meski demikian, Jayan menekankan pentingnya membangun kecintaan masyarakat terhadap produk lokal.

Baca juga: Penjualan mobil nasional tembus 1,1 juta unit, beber Airlangga

Ia mencontohkan keberhasilan Vietnam dengan Vinfast sebagai bukti bahwa negara berkembang juga bisa memiliki merek mobil sendiri.

Masyarakat, kata dia, akan bangga manakala kepemilikan mobnas ini berada pada orang Indonesia dan aspek-aspek lainnya dapat ditingkatkan secara beriringan.

"Mungkin memang ada beberapa tantangan, tetapi Vietnam sudah bisa membuktikan dengan mobnas mereka sendiri, Vinfast. Kita juga akan bisa dengan kemampuan yang kita punya," ucap dia.

Agar proyek tersebut sukses, pemerintah diharapkan berperan aktif memberikan regulasi yang mendukung, insentif yang menarik, serta kerja sama dengan berbagai pihak agar pengembangan mobnas berjalan lancar.

"Pemerintah punya peran untuk memuluskan rencana ini, misalnya dengan regulasi, insentif, atau dengan kerja sama dengan sejumlah pabrikan," kata dia.

Baca juga: Kendaraan listrik "GATe" UGM masuk e-katalog nasional

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menggodok rencana untuk membangun mobil nasional baru, bekerja sama dengan pabrikan.

Terkait dengan konsep mobil nasional, Agus memastikan bahwa meskipun beberapa komponen mobil tersebut mungkin tidak sepenuhnya dibuat di dalam negeri, ia menegaskan pentingnya penerapan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal sebagai syarat dalam proyek ini.

Sejak era 1970-an, Indonesia berupaya menciptakan mobil nasional sebagai simbol kemandirian dan kebanggaan nasional.

Proyek-proyek seperti Toyota Kijang, Timor, Bimantara dan Esemka mencerminkan semangat nasionalisme dan keinginan untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor.

MV3 Garuda Limousine alias Maung Pindad adalah mobil nasional terbaru yang diproduksi PT Pindad (Persero).

Baca juga: MA'ruf Amin dukung kebijakan mobil nasional Jokowi



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Akademisi UGM: Indonesia berpeluang wujudkan mobil nasional