Jakarta (ANTARA) - PT Produksi Film Negara (Persero) (PFN), memperkenalkan pendekatan baru dalam produksi film melalui penyelenggaraan lokakarya "Virtual Production Unveiled" yang berlangsung di Blackbox Studio PFN Heritage, Jakarta Timur, Rabu (16/7), memberikan ide baru produksi film lewat teknologi produksi virtual.
Menurut siaran pers, Kamis, kegiatan ini juga menekankan pendekatan Indonesia Film Financing (IFF), program pembiayaan film nasional yang dikembangkan oleh PFN untuk mendorong sistem produksi yang lebih profesional, berkelanjutan, dan terencana sejak awal.
Film “Menuju Pelaminan” menjadi proyek pertama yang didukung IFF, kegiatan lokakarya tersebut merupakan bagian dari proses kreatif pembuatan film sekaligus menandai peluncuran perdana teaser posternya.
“Melalui IFF, film 'Menuju Pelaminan' menjadi simbol kolaborasi, langkah maju, dan inovasi dalam ekosistem perfilman Indonesia. Lewat film ini, penerapan teknologi produksi tidak hanya menunjukkan kemajuan industri film tanah air, tetapi juga membuktikan bahwa proses produksi bisa dilakukan dengan lebih efisien, fleksibel, dan tetap menghasilkan visual yang berkualitas.” Ujar Produser film “Menuju Pelaminan” sekaligus Project Manajer IFF, Dirana Sofiah Suryaningrum.
Virtual Production alias produksi virtual sendiri adalah pendekatan teknis yang memungkinkan proses syuting dilakukan secara langsung di dalam studio dengan latar digital yang bergerak secara real time.
Teknologi ini membuka ruang produksi yang lebih efisien dan adaptif tanpa harus mengorbankan nilai artistik dan kualitas visual.
Workshop yang turut didukung Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia ini juga menjadi ajang diskusi dan perkenalan terbuka bagi pelaku industri film, akademisi, komunitas kreatif, dan mitra terkait.
Film Menuju Pelaminan dijadwalkan tayang secara nasional pada 16 Oktober 2025, dan akan menjadi salah satu proyek showcase dalam penerapan produksi virtual di Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PFN kenalkan ide baru produksi film lewat teknologi produksi virtual
