Film Danyang Wingit Jumat Kliwon angkat isu pelestarian budaya Jawa dalam balutan horor

id film, danyang wingit, jumat kliwon,yogyakarta, budaya jawa

Film Danyang Wingit Jumat Kliwon angkat isu pelestarian budaya Jawa dalam balutan horor

Celine Evangelista (tengah) dan Sutradara dan produser film Agus Riyanto (kanan) pada kirab sebelum pemutaran Film Danyang Wingit Jumat Kliwon, di JCM, Kamis (20/11). ANTARA/Nur Istibsaroh

Yogyakarta (ANTARA) - Film Danyang Wingit Jumat Kliwon mengangkat isu pelestarian budaya Jawa terutama dunia pedalangan dan wayang kulit dalam balutan horor.

Pada pengenalan film yang berlangsung di Jogja City Mall (JCM), Kamis (20/11) hadir pemeran utama Celine Evangelista (citra), sutradara yang juga produser, dan sejumlah peran lainnya yang dimeriahkan dengan kirab sebelum pemutaran film.

Sutradara dan produser film Agus Riyanto mengungkapkan bahwa dirinya riset selama satu tahun, dengan mengumpulkan cerita dari dalang dan sinden, serta mempelajari lingkungan pedalangan Jawa di Dusun Gendakan, lereng Gunung Merbabu.

Film ini mengisahkan Ki Mangun Suroto, seorang dalang yang tergoda untuk mempelajari ilmu kuno demi meraih kekayaan dan keabadian. Tokoh ini bukan sekadar antagonis, tetapi juga gambaran bagaimana nilai budaya bisa diselewengkan oleh ambisi pribadi.

Di sisi lain, Citra (Celine Evangelista), seorang sinden muda yang baru direkrut ke padepokan, tanpa sadar terjerat dalam ritual gelap. Perjalanannya menggambarkan bagaimana generasi muda bisa terjebak jika tidak memahami konteks budaya yang mereka terjuni.

Sementara itu, Bara (Fajar Nugra) menjadi representasi mereka yang berusaha menjaga kemurnian nilai tradisi, dengan peranannya yang diam namun waspada, berusaha menyelamatkan Citra menjelang malam Jumat Kliwon, titik puncak ritual dalam film.

"Lewat karya ini, kami ingin menyampaikan pesan agar jangan sampai melupakan budaya. Budaya adalah tinggalan para leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan selamanya," kata Agus.

Film Danyang Wingit Jumat Kliwon tayang sejak 19 November 2025 di layar lebar di Indonesia ini juga dilirik oleh Malaysia untuk tayang di Negeri Jiran tersebut.

"Alhamdulillah karya kami dapat diterima masyarakat dengan baik. Film ini melestarikan dan mengenalkan budaya Jawa, bukan untuk menakut-nakuti. Pesan moralnya bukan manusia yang menakutkan, tetapi sifat manusia," kata Celine.

Celine menambahkan bagi para penonton yang beruntung setelah mengunggah film Danyang Wingit Jumat Kliwon ke media sosial, bisa berangkat umroh, beribadah di Tanah Suci bersama dirinya.

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.