MPM Muhammadiyah luncurkan becak antikorupsi

id mpm becak antikorupsi

MPM  Muhammadiyah luncurkan becak antikorupsi

Muhammadiyah (dok)

Jogja (Antara Jogja)- Majelis Pemberdayaan Masyarakat Muhammadiyah meluncurkan becak model antikorupsi, Rabu, sebagai upaya mensosialisasikan gerakan antikorupsi di kalangan masyarakat.

Peluncuran yang dilakukan di halaman Asri Medical Center (AMC) Yogyakarta itu dihadiri oleh pengurus PP Muhammadiyah, Direktur MPM Said Tuhuleley dan Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dedi A. Rahim.

Peluncuran becak antikorupsi dilakukan dengan memberikan hibah 20 becak sekaligus memperbaiki fisik puluhan becak yang sudah ada dengan mengecat motif batik dan tulisan "korupsi sengsarakan

rakyat, bebas polusi dan korupsi" di bagian badan becak.

"Hal ini merupakan upaya kami dari MPM Muhammadiyah untuk membantu mensosialisasikan gerakan antikorupsi mulai dari lapisan masyarakat bawah," kata Direktur MPM Said Tuhuleley.

Menurut dia, upaya itu juga sekaligus untuk membantu memberdayakan pengemudi becak yang ada di Yogyakarta agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara jujur.

"Mereka dapat menjadi contoh bagi pejabat negara agar berlaku jujur dan menghindari praktik korupsi. Kami meyakini dengan gerakan antikorupsi mulai dari kalangan bawah maka Indonesia akan menjadi negeri yang makmur," katanya.

Sementara itu, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dedi A. Rahim mendukung gerakan itu. Ia mengakui memang sosialisasi antikorupsi harus digencarkan dari tingkat bawah.

"Kami sangat bahagia, kami pikir KPK hanya sendirian, tenyata dengan kegiatan seperti ini KPK banyak kawannya," katanya.

Menurut Dedi, KPK saat ini memang membutuhkan banyak dukungan dari masyarakat untuk menyelesaikan puluhan ribu aduan kasus korupsi dengan jumlah petugas yang sangat terbatas. Petugas KPK saat ini berjumlah 62 orang, dengan jumlah aduan kasus mencapai 80.000 kasus per tahun.

"Saya harap bukan hanya abang becaknya saja yang antikorupsi, namun bisa menjalar ke penumpang maupun keluarga dan masyarakat di sekitarnya," katanya.

Sementara itu, Koordinator Paguyuban Becak Ahmad Dahlan (Pabelan), Edy Rahayu sebagai salah satu penerima hibah becak mengatakan akan turut membantu menyuarakan semangat antikorupsi mulai dari kalangan pengemudi becak sendiri.

"Misalnya kita berkomitmen untuk tidak melakukan korupsi wakti dengan terlalu lama menunggu. Harapannya agar pemimpin di Jakarta juga tahu bahwa kami juga bisa berlaku jujur," katanya.

Menurut dia, upaya yang dilakukan oleh MPM Muhammadiyah patut dipuji dan menjadi contoh keteladanan , sebab dengan penataan organisasi serta pemberian hibah becak itu dapat menguatkan kembali pengemudi becak yang saat ini mulai tersingkir dengan diizinkannya becak motor (betor) beroperasi.
(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Regina Safrie
COPYRIGHT © ANTARA 2024