Denpasar (Antara Jogja) - Wisatawan mancanegara yang terbang langsung dari negaranya ke Bali selama 2014 hingga Agustus sudah tercatat 2,4 juta orang atau bertambah 15,51 persen jika dibandingkan periode yang sama 2013 hanya 2,1 juta orang.
"Ini artinya Bali yang mengembangkan pariwisata budaya berdasarkan Agama Hindu masih layak dijual kepada masyarakat internasional, walau pun kondisi ekonomi dunia belum sepenuhnya kondusif," kata Pengamat Pariwisata, Drs Dewa Nyoman Putra di Denpasar Kamis.
Apalagi Bali mendapatkan penghargaan sebagai ¿World¿s Best Awards 2014, yakni pulau terbaik di Asia merupakan suatu modal kepercayaan masyarakat internasional sebagai destinasi perpelancongan sehingga turis asing akan lebih banyak datang berlibur ke daerah ini.
Nyoman Putra mengatakan, jika jumlah kunjungan masyarakat internasional yang melakukan perjalanan wisata ke Bali dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura atau Malaysia sudah pasti kalah, tetapi tetap menyukurinya.
Perlu diketahui, Singapura adalah negara kecil dengan penduduknya juga sedikit memiliki sarana dan prasarana yang jauh lebih baik dan lengkap serta letaknya strategis yakni menjadi jalur penerbangan internasional sehingga mudah dijangkau.
Kondisi itu wajar, kata Nyoman Putra, sambil mengambarkan kondisi di Indonesia yang memiliki penduduk tidak kurang dari 220 juta dan tersebar di ribuan pulau, sehingga jaraknya berjauhan maka turis yang ingin serba cepat sulit datang ke Indonesia.
Kedatangan turis asing ke Bali tetap disyukuri, karena sektor pariwisata ini merupakan salah satu penggerak perekonomian masyarakat, memperbesar realisasi perdagangan ekspor aneka barang kerajinan dan nonmigas Bali lainnya.
Para komponen pariwisata Bali hendaknya tetap bersyukur bahwa kedatangan turis asing yang langsung dari negerinya ke Bali bertambah terus, kata dia sambil menunjukkan angka kedatangan turis asing hasil catatan Dinas Pariwisata Bali.
Turis asing yang datang ke Bali sebanyak 2,4 juta hingga Agustus 2014, terbanyak dari pelancong asal Australia 624.803 orang atau 25 persen peranannya dari seluruh kunjungan ke daerah ini atau bertambah 18 persen dari sebelumnya hanya 529.810 orang.
Menyusul pelancong asal Tiongkok sebanyak 389.622 orang bertambah 47,36 persen jika dibandingkan periode yang sama 2013 hanya 264.409 orang, sedangkan peringkat tiga ditempat turis asal Malaysia sebanyak 137.060 orang.
(I006)
Berita Lainnya
Presiden Jokowi kirim mobil listrik praktikum ke SMKN 1 Rangas, Sulbar
Jumat, 26 April 2024 14:03 Wib
Delegasi utama WWF ke-10 bebas pungutan wisman
Jumat, 26 April 2024 14:00 Wib
PDIP gugat ke PTUN, pelantikan Prabowo-Gibran tak akan ditunda
Jumat, 26 April 2024 9:02 Wib
Dampak Gunung Ruang, Sulut, erupsi, kunjungan wisata ke Desa Pumpente-Laingpatuhe ditutup
Jumat, 26 April 2024 7:56 Wib
RI perluas pasar alsintan ke Afrika-Eropa
Jumat, 26 April 2024 3:30 Wib
Ekspor mangga ke Jepang berpotensi Rp140 miliar dipercepat, Barantin mengawal
Kamis, 25 April 2024 20:04 Wib
Prabowo: Kontestasi Pilpres 2024 selesai, jalin kerja sama bangun RI
Kamis, 25 April 2024 7:02 Wib
Presiden Jokowi: Kerugian Rp180 triliun akibat WNI berobat ke mancanegara
Rabu, 24 April 2024 19:42 Wib