Disperingdakop: lima persen koperasi Bantul tidak aktif

id koperasi

Disperingdakop: lima persen koperasi Bantul tidak aktif

lambang baru koperasi Indonesia (foto dinkop-umkm.jatengprov.go.id )

Bantul (Antara Jogja) - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulistyanto mengatakan sekitar lima persen dari total 456 koperasi di daerah ini dalam kondisi tidak aktif.

"Sekitar lima persen dari 456 koperasi yang ada, dalam kondisi tidak aktif karena tidak ada regenerasi sumber daya manusia (SDM) pengurus," katanya di Bantul, Rabu.

Menurut dia, sebagian besar koperasi yang tidak aktif tersebut rata-rata beranggotakan kurang dari 20 anggota, dengan kondisi tersebut jarang sekali ada kegiatan atau aktifitas yang dilakukan anggota seperti rapat anggota tahunan (RAT).

"Sebagian besar jenis koperasi serba usaha yang membutuhkan regenerasi SDM, karena SDM mempunyai penting terutama dalam manajemen koperasi," katanya.

Selain faktor SDM, lanjut dia koperasi tidak aktif juga terkendala permodalan dan minimnya kegiatan usaha, sehingga perlu ada upaya penanganannya untuk mengaktifkan kembali beberapa koperasi - koperasi pasif atau tidak aktif setiap tahun.

"Tahun ini, kami juga mencoba menggarap sekitar 10 koperasi agar bisa kembali aktif, upayanya di lakukan dengan merevitalisasi pengurus, pemberian pendampingan dan pelatihan manajerial," kata Sulistyanto.

Sementara itu, kata dia pertumbuhan koperasi di Bantul mencapai tujuh sampai sepuluh persen per tahun, beberapa jenisnya di antaranya koperasi produksi, koperasi konsumsi, koperasi simpan pinjam, koperasi jasa dan koperasi serba usaha.

Ia mengatakan, untuk mendorong keberadaan koperasi di Bantul, selain memberikan pendampingan dan pelatihan peningkatan SDM pengurus, pihaknya juga memfasilitasi penguatan modal tidak hanya untuk meulihkan koperasi melainkan koperasi yang aktif agar terus berkembang.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024