Dubes: Indonesia masih menarik bagi perusahaan Amerika

id indonesia

Yogyakarta (Antara Jogja) - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake menyatakan Indonesia masih menarik bagi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat untuk memperkuat kerja sama perdagangan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bersangsur membaik.

"Terus menerus meningkatkan hubungan perdagangan dengan Indonesia adalah prioritas bagi kami," kata Robert O Blake, saat membuka acara pertemuan bisnis bertajuk "Doing Business With The U.S.A" di Yogyakarta, Kamis.

Blake mengatakan sebagian besar perusahaan yang masih tertarik untuk melakukan kerja sama perdagangan atau investasi di Indonesia di antaranya adalah perusahaan yang bergerak di bidang ritel, teknologi, serta energi terbarukan.

"Kerja sama itu akan saling menguntungkan apalagi perusahaan-perusahaan AS di Indonesia selama ini dikenal sebagai perusahaan yang selalu taat membayar pajak," kata dia.

Perusahaan yang konsisten berinvestasi di Indonesia, ia mencontohkan, yaitu General Electric (GE) merupakan perusahaan AS yang banyak bergelut di bidang teknologi. PT GE Lighting Indonesia yang ada di Yogyakarta, Blake mengklaim, hingga saat ini telah mempekerjakan 600 orang penduduk Yogyakarta.

"Secara keseluruhan hingga saat ini perusahaan-perusahaan kami di Indonesia telah mempekerjakan 2 juta lebih masyarakat Indonesia," ucapnya.

Yogyakarta sebagai kota pelajar yang memiliki banyak perguruan tinggi terkemuka dengan 300.000 mahaiswa, menurut dia, harus disikapi sebagai peluang bisnis yang terus menerus dapat ditindaklanjuti.

Menurut dia, salah satu upaya yang harus dilakukan pemerintah Indonesia untuk lebih banyak menarik minat perusahaan AS untuk berinvestasi di Indonesia adalah dengan terus menerus memperbaiki infrastruktur.

Namun demikian, menurut dia, sebagai kerja sama yang saling menguntungkan pada waktu yang sama perusahaan-perusahaan Indonesia juga seharusnya mampu meningkatkan volume eksport produk ke negara Paman Sam tersebut.

"Pada waktu yang sama, Indonesia juga dapat menjual produk-produk Indonesia yang dibutuhkan di Amerika Serikat. Kita bisa melakukan perdagangan yang menguntungkan di dua arah," tutur dia.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam kesempatan yang sama mengatakan hingga saat ini volume ekspor AS ke Indonesia lebih besar dibanding mengimpor barang-barang produk Indonesia.

Kondisi itu, menurut Haryadi, seharusnya dapat dipandang oleh pengusaha-pengusaha di Yogyakarta pada khususnya, sebagai peluang.

"Itu jadi peluang untuk menembus pasar Amerika. Jangan kita terus-menerus menjadi pembeli produk Amerika saja, melainkan kita juga harus jual ke AS," tukas dia.

Hanya saja, Haryadi mengakui, kesungguhan ekspor ke AS, terkadang masih terkendala persoalan penguasaan bahasa.

(KR-LQH)