Denpasar (Antara Jogja) - Mayoritas atau 60,42 persen dari total wisatawan mancanegara (wisman) di Bali berasal dari kawasan Asia Pasiifik seperti Australia, Amerika Serikat dan ASEAN, kata pengamat pariwisata Bali Made Sudarna.
"Dengan banyaknya wisman dari kawasan itu, menjadi wajar jika ada permintaan Pemerintah Australia dan Amerika Serikat kepada warganya untuk meningkatkan kewaspadaan saat berada di Indonesia, termasuk Bali," kata pengamat dan pemandu wisata di Bali, Made Sudana di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan warga negara Australia yang sudah pernah berlibur ke Pulau Dewata, tentu lebih percaya dengan kondisi Pulau Dewata yang aman dan nyaman, terutama dalam bergaul dengan masyarakat Indonesia di Bali.
"Saya sering memandu turis Australia dalam meninjau lokasi wisata yang ada di Bali, baik itu untuk keindahan alam maupun menonton berbagai jenis kesenian tradisional yang diinginkan.
Mereka umumnya mengaku puas selama di Bali," kata Sudana.
Ia menyatakan hal itu menanggapi langkah Pemerintah Australia yang mengeluarkan "travel advice" berdasarkan informasi dari kedubes negara tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan di Indonesia dan hal itu dilakukan secara rutin oleh negara tetangga tersebut.
"Ibaratnya Pemerintah Australia sebagai orang tua menasihati anak-anaknya yang sedang bermain atau liburan di Bali, sehingga hal itu sangat wajar," kata Sudana sambil menyebutkan bahwa turis Australia tidak terlalu menghiraukan imbauan tersebut.
Turis Australia tetap saja berlibur ke Bali, terbukti masyarakat negeri Kanguru itu selalu berada di peringkat teratas dalam jumlah kunjungan di Bali selama empat tahun terakhir ini. "Kasus Bom Bali tempo dulu juga tak menyurutkan minat mereka ke sini," tambah Sudana lagi.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, jumlah turis asing yang datang langsung dari negaranya ke Bali selama 2014 hingga November sebanyak 3,4 juta orang, 60,46 persen di antaranya berasal dari kawasan Asia Pasifik termasuk ASEAN.
Sementara khusus turis asal Australia yang berlibur ke Bali selalu berada di peringkat teratas yakni 893.873 orang selama sebelas bulan petrama 2014, naik 18,54 persen dari periode yang sama 2013 yang hanya 754.049 orang, atau peranannya dalam jumlah turis ke Pulau Dewata mencapai 26,15 persen.
Menyusul turis dari Tiongkok yang berlibur ke Pulau Dewata sebanyak 539.525 orang, naik 49,25 persen dari periode sebelumnya hanya 361.311 orang.
Berada di peringkat tiga adalah Malaysia 197.052 orang, dan di urutan keempat adalah wisatawan Jepang yang mencapai 195.444 orang
(.I006)
Berita Lainnya
Lydiana, mahasiswi Indonesia, rebut penghargaan film dokumenter di China
Sabtu, 27 April 2024 7:11 Wib
"Paylater" di Indonesia perlu diatur, jangan sampai jadi bumerang
Sabtu, 27 April 2024 7:02 Wib
13 kerja sama senilai Rp5 triliun di Hannover Messe, Jerman, diraup RI
Sabtu, 27 April 2024 6:56 Wib
MotoGP: Pembalap Bagnaia akhiri "practice" dengan rekor lap di Spanyol
Sabtu, 27 April 2024 6:29 Wib
MotoGP: Pembalap Marquez bersaudara kuasai latihan bebas di Spanyol
Sabtu, 27 April 2024 6:26 Wib
Uzbekistan musuh Timnas U-23 Indonesia di semifinal
Sabtu, 27 April 2024 6:21 Wib
RI jaring investor di Hannover Messe, Jerman, kembangkan IKN
Sabtu, 27 April 2024 5:49 Wib
Pemerintah terapkan belajar berbasis produk cetak SDM inovatif di Indonesia
Sabtu, 27 April 2024 5:37 Wib