Infrastruktur konversi BBM ke BBG perlu diprioritaskan

id konversi bbm

Infrastruktur konversi BBM ke BBG perlu diprioritaskan

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Jogja (Antara Jogja) - Pemerintah perlu kembali memprioritaskan penyediaan infrastruktur penunjang rencana pelaksanaan konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, kata pakar energi dari Universitas Gadjah Mada Deendarlianto.

"Jika terlaksana, maka Indonesia tidak terlalu terpengaruh dengan fluktuasi harga minyak dunia," katanya di Yogyakarta, Kamis.

Dia menilai hingga pemerintahan saat ini, upaya penyediaan infrastruktur konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) tersebut juga masih terkesan belum serius dipersiapkan.

"Infrastruktur seperti ketersediaan konverter kit dan bengkel serta pipanisasi yang dapat melakukan pengkonversian BBM ke BBG harus segera disiapkan," kata dia.

Ia mengatakan, apabila terealisasi, konversi BBM ke BBG itu akan menguntungkan dari sisi ekonomi maupun sisi perlindungan energi nasional.

"Bayangkan saja cadangan minyak bumi kita tinggal 12 tahun lagi.Sementara bahan bakar gas masih sampai 59 tahun," kata dia.

Pemerintah, lanjut dia, juga harus mampu menjamin bahwa pasokan gas akan senantiasa tercukupi, dan tidak sampai ketika telah diberlakukan justru terjadi kekurangan.

"Saat ini, pasokan gas kan lebih besar untuk diekspor dibanding ke dalam, padahal ketika migrasi BBM-BBG telah berlangsung tentu akan terjadi lonjakan permintaan di kalangan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Deendar menambahkan, upaya migrasi bahan bakar minyak ke gas masih memerlukan sosialisasi yang masif kepada masyarakat karena masih banyak yang belum paham mengenai hal konversi energi tersebut.

(L007)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024