Kepengurusan PDIP Gunung Kidul dinilai tidak demokratis

id pdip

Kepengurusan PDIP Gunung Kidul dinilai tidak demokratis

PDI Perjuangan (Foto antaranews.com)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Kader PDI Perjuangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menilai kepengurusan yang baru dibentuk oleh Ketua Dewan Pengurus Cabang Endah Subekti Kuntaringsih tidak demokrastis.

Salah satu kader PDI Perjuangan yang juga mantan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Gunung Kidul Agustinus Sudjatmo di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan konferensi cabang (Konfercab) yang digelar di Gedung Jogja Expo Center (JEC) beberapa waktu lalu tidak mencerminkan demokrasi di PDI Perjuangan.

"Semestinya ketua dan sekretaris itu mencerminkan asas senioritas, asas kelayakan dan juga ideologis. Kami menilai, konfercab tidak sesuai dengan AD/ART partai," kata Agustinus.

Menurut dia, masuknya Djangkung Sudjarwadi sebagai sekretaris merupakan catatan tersendiri. Hal ini dikarenakan masih banyak kader senior yang layak.

"Sebagai seorang kader baru tiba-tiba muncul dan ini membuat teman-teman PDIP dan juga pengurus PAC resah," kata dia.

Agustinus mengatakan langkah ketua DPC yang baru tidak memasukkan tokoh PDI seperti Desiyanti, Dhemas Kursiswanto, dan Sugito dalam jajaran pengurus dikhawatirkan akan mengurangi perolehan suara PDI apalagi mendekati Pilkada 2015. "Budi Utama itu jelas tokoh yang membesarkan PDIP di Gunung Kidul, dihabisi juga," katanya.

Namun demikian, pihaknya menghargai keputusan ketua DPC. "Banyak kader lama tidak dipakai lagi, namun itu hak ketua DPC," katanya.

Ketika dikonfirmasi, Ketua DPC PDIP terpilih Endah Subekti Kuntariningsih membantah isu perpecahan tersebut. Menurutnya dalam tubuh parpol fenomena tersebut tergolong biasa.

"Langkah saya ini demi partai," katanya.

Dia mengatakan tidak memasukkan tokoh PDI Perjuangan yang duduk dalam anggota DPRD sebagai pengurus merupakan langkah strategis agar dalam pekerjaan mewakili masyarakat tidak terganggu. "Saya berharap semua memaklumi. Apalagi pilkada sudah mulai dekat," kata Endah.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024