Disperindag-ESDM Kulon Progo bina perajin batu akik

id batu akik

Disperindag-ESDM Kulon Progo bina perajin batu akik

Perajin batu akik di Yogyakarta (Foto Antara/Victorianus Sat Pranyoto)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membina sedikitnya 20 perajin batu akik supaya usaha pertambangan batu legal dan menjadi produk unggulan daerah.

Kepala Disperindag-ESDM Kulon Progo Niken Probo Laras di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan pembinaan lebih pada pemahaman tentang kewirausahaan, mereka harus bisa menangkap peluang ini, ketika ada kesempatan "booming" ini harus dimanfaatkan.

"Mereka harus kreatif dan tidak hanya memproduksi akik, tetapi juga bentuk lainnya, seperti liontin," kata Niken.

Ia mengatakan pihaknya mengajak perajin batu akik untuk ikut pameran dan mengurus izin penambangan batu. Saat ini, berdasarkan data Disperindag-ESDM, sedikitnya ada 40 perajin batu akik di Kulon Progo.

Dinas siap memfasilitasi pengajuan Izin Penambangan Rakyat (IPR) ke Pemda DIY. Kalau tidak mengajukan izin dikhawatirkan akan timbul masalah lingkungan. Minimal ada Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL), agar kalau mencari batu tidak bermasalah, apalagi yang jumlahnya cukup banyak.

"Kami juga mengimbau mereka untuk mengurus izin penambangannya. Sehingga saling menguntungkan semua pihak," kata Niken.

Niken juga mengatakan bahwa perajin dapat mengajukan proposal bantuan kepada Pemkab Kulon Progo, namun permohonan harus secara kelompok supaya mempermudah dalam pengawasan.

"Pemkab Kulon Progo siap membantu dan membina perajin batu akik supaya ke depan dapat menjadi produk unggulan dari sektor pertambangan," kata Niken.

Sementara itu, Kasi Pengusahaan Pertambangan Bidang Pertambangan Umum Disperindag-ESDM Kulon Progo Walidi mengatakan Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, memiliki potensi 930.215 ton beragam batu. Jenis batunya meliputi agat, kalsedon, dan terumbu atau kalsit dengan tingkat kekerasan mendekati 7.

"Di Samigaluh ada industri batu akik, tapi sekarang sudah mati. Saat itu, batu akik belum banyak digemari seperti saat ini," kata Walidi.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024