Gunung Kidul tunggu uji laboratorium beras sintetis

id beras sintetis

Gunung Kidul tunggu uji laboratorium beras sintetis

Petugas Polres Gunung Kidul mengamankan beras yang diduga merupakan beras plastik yang ditemukan warga Duwet, Rongkop. (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menunggu hasil uji laboratorium terkait dugaan beras sintetis yang ditemukan di wilayah Rongkop.

Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindagkop-ESDM) Kabupaten Gunung Kidul Supriyadi di Gunung Kidul, Senin, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil laboratorium Balai Besar Pemeriksaan Obat dan Makanan Daerah Istimewa Yogyakarta (BBPOM DIY).

"Kami sudah berkoordinasi dengan BBPOM DIY, katanya akan menggunakan teknologi terbaru agar hasilnya bisa diketahui secepatnya. Paling tidak tia sampai empat hari kedepan akan diketahui hasilnya," katanya.

Pada Sabtu (23/5), kata dia, pihaknya melakukan kunjungan bedama BP2KP dan Disperindagkop DIY melakukan pengambilan sampel di Kecamatan Rongkop. Petugas mengambil dua kilogram beras.

"Kami juga mengunjungi rumah Sunarmo untuk mengambil sampel," kata dia.

Supriyadi mengatakan bila terbukti pihaknya akan meminta pertanggungjawaban dari distributor. "Kalau terbukti maka produsen bisa dimintai pertanggung jawaban," katanya.

Kasus penemuan dugaan beras sintetis di Kecamatan Rongkop masih dalam penanganan Polres Gunung Kidul. Untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, polisi kini masih menanti hasil pemeriksaan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) DIY.

"Untuk sementara kita masih menunggu hasil pemeriksaan Balai POM DIY. Mungkin dalam pekan ini hasilnya bisa diketahui, itu beras asli atau beras sintetis," kata Panit Humas Polres Gunung Kidul Iptu Ngadino.

Hanya saja diakui, pascaditemukannya dugaan beras plastik di Kecamatan Rongkop itu, jajaran Polres Gunung Kidul gencar melakukan penyelidikan di beberapa pasar tradisional atau tempat lain yang selama ini banyak pedagang beras.

"Untuk sementara belum ada temuan, namun penyelidikan di beberapa pasar masih dilakukan," kata Iptu Ngadino.***2***

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024