Seniman Yogyakarta-Saigon gelar pameran bersama

Jogja (Antara Jogja) - Sebanyak 12 seniman dari Yogyakarta, Indonesia, dan Saigon, Vietnam, berkolaborasi menggelar pameran bersama bertajuk "Jogja-Saigon" di Galeri Indonesia Contemporary Art Network Yogyakarta pada 19-26 Juni 2015.

"Dua belas seniman yang menampilkan karyanya dalam pameran tersebut terdiri atas enam dari Yogyakarta dan enam dari Saigon," kata penggagas pameran "Jogja-Saigon" Hadi Soesanto di Galeri Indonesia Contemporary Art Network (ICan) Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, enam seniman Yogyakarta itu adalah Agus Suwage, Budi Ubrux, Emmy Go, Hadi Soesanto, Sulistyo Chung, dan Titarubi, serta enam seniman Saigon yakni Le Huy Cuu, Le Quy Anh Hao, Luong Luu Bien, Nguyen Cong Hoai, Nguyen Ngoc Dan, dan Nguyen Van Quy.

"Para seniman itu menampilkan sebanyak 24 karya seni rupa berupa lukisan, instalasi, dan video. Masing-masing seniman menampilkan dua karya seni rupa dalam pameran yang berlangsung selama delapan hari tersebut," katanya.

Ia mengatakan melalui pameran tersebut diharapkan akan terjadi interaksi seni dan budaya dua negara. Dengan demikian, kata dia, nanti akan muncul ide dan gagasan baru serta meluaskan jaringan seniman ke beberapa negara lainnya.

Pendiri ICan Yogyakarta Titarubi, kata dia, sangat mendukung pameran "Jogja-Saigon" tersebut dengan menyediakan tempat berpameran dan berharap masyarakat khususnya penikmat seni di Yogyakarta dan sekitarnya dapat mengapresiasinya.

"Pameran di Yogyakarta tersebut merupakan balasan dari pameran serupa di Galeri Fine Art Association of Ho Chi Minh City, Saigon pada 19-23 Mei 2015. Sewaktu pembukaan pameran di Saigon tersebut kami mendapatkan sambutan yang baik dari para penikmat seni,` katanya.

Menurut dia, pameran "Jogja-Saigon" di Yogyakarta itu merupakan ajang pemanasan untuk menghelat kegiatan Yogyakarta International Art Festival 2015 yang akan diselenggarakan di Jogja National Museum (JNM) pada Oktober 2015.

"Sebanyak 50 seniman dari 20 negara akan membuat karya seni rupa berupa lukisan, patung, instalasi, dan grafis selama lima hari di JNM. Semoga kegiatan itu semakin menambah `gaduh` acara seni rupa di Yogyakarta," kata Hadi.

(B015)