Gumuk Parangtritis dikembangkan sebagai wisata penelitian

id gumuk pasir parangtritis

Gumuk Parangtritis dikembangkan sebagai wisata penelitian

Ilustrasi, kegiatan siswa sekolah di gumuk pasir parangtritis Bantul. (Foto ANTARA/Sigid Kurniawan)

Bantul (Antara Jogja) - Gumuk atau bukit pasir di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan dikembangkan sebagai kawasan wisata penelitian dan pendidikan khususnya bidang kepesisiran dan kelautan.

"Setelah gumuk disterilkan akan dijadikan kawasan wisata penelitian dan pendidikan," kata Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik Badan Informasi Geospasial (BIG) Nurwadjedi usai bincang-bincang di gedung Laboratorim Geospasial Pesisir Parangtritis Bantul, Jumat.

Menurut dia, gumuk pasir dikembangkan menjadi kawasan wisata penelitian dan pendidikan karena merupakan salah satu warisan dunia yang hanya ada beberapa, dan proses pembentukan gundukan-gundukan pasir tersebut membutuhkan waktu lama.

Nurwadjedi mengatakan, upaya pengembangan wisata penelitian akan diawali dengan restorasi atau pengembalian fungsi kawasan seperti semula yang rencananya akan dimulai setelah pemasangan patok batas zona inti gumuk pasir Pantai Parangtritis oleh Gubernur DIY, Jumat sore.

"Di kawasan gumuk pasir sudah ada laboratorium alam untuk mempelajari bagaimana terbangunnya gumuk pasir, karena ini merupakan salah satu warisan dunia," kata dia.

Sementara itu, terkait dengan upaya restorasi gumuk pasir itu, menurut dia, perlu dilakukan karena saat ini di kawasan gumuk pasir sudah marak dilakukan kegiatan maupun aktivitas masyarakat secera terus-menerus yang dikhawatirkan bisa merusak alam.

Oleh sebab itu, kata dia, seluruh bangunan-bangunan yang berada di kawasan zona inti gumuk pasir akan disterilkan, termasuk pohon-pohon yang ditanam maupun tumbuh secara liar akan dihilangkan untuk keperluan pelestarian dan konservasi gumuk pasir.

"Akan ada seluas 141 hektare lahan gumuk pasir yang masuk zona inti, di dalam kawasan itu tidak boleh ada kegiatan maupun aktivitas masyarakat, sedangkan di luar zona inti bisa dimanfaatkan untuk kegiatan, namun terbatas," kata dia.

Adapun "talkshow" dengan tema "Edu-Restorasi Gumuk Pasir untuk Kesejahteraan Bersama" yang dipandu Sunarto dari Fakultas Geografi UGM tersebut dihadiri narasumber dari Pemkab Bantul dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan ESDM DIY.

"Talkshow" yang dihadiri masyarakat dan petani kawasan pesisir Parangtritis ini merupakan rangkaian acara peresmian "Parangtritis Geomaritime Science Park" oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti), Muhammad Nasir pada Jumat sore. 

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024