Jogja (Antara) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mendorong para pendakwah lebih progresif menangkal berbagai ajaran menyimpang di tengah masyarakat yang disebarkan oleh kelompok atau organisasi tertentu.
"Ini menjadi momentum bagi para pendakwah (da`i) untuk lebih progresif mencerdaskan masyarakat dengan mengajarkan ilmu agama secara menyeluruh," kata Haedar di Yogyakarta, Selasa, menanggapi kasus beberapa warga Yogyakarta yang menghilang karena direkrut oleh organisasi massa Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Menurut Haedar, apabila ditelusuri lebih dalam, hingga saat ini diperkirakan masih banyak organisasi-organisasi sempalan yang mengatasnamakan Islam dengan ajaran yang menyimpang.
"Masih banyak kecil-kecil namun ada yang melakukan gerakan terang-terangan, ada yang memilih gerakan bawah tanah," kata dia.
Ormas atau kelompok sejenis itu, kata Haedar, biasanya muncul dan berkembang ketika situasi negara sedang mengalami titik perubahan akibat pengaruh globalisasi.
"Pengaruh atau cuci otak kelompok seperti itu pertama-tama ditujukan khususnya pada orang-orang yang mengalami situasi labil, serta orang yang termarginalkan," kata dia.
Oleh sebab itu, menurut dia serangan paham-paham menyimpang yang marak muncul akhir-akhir ini lebih efektif jika ditangkal dengan gerakan kultural yang mengutamakan upaya mencerdaskan masyarakat.
"Alam pikir masyarakat perlu dicerdaskan sehingga tidak mudah terpengaruh dengan doktrin-doktrin yang menyimpang," kata dia.
Sementara itu, ketua bidang hukum PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas meminta pemerintah agar tidak setengah hati dalam mengusut aktivitas organisasi Gafatar yang disebut telah merekrut banyak orang dan mengajak mereka eksodus meninggalkan sanak keluarganya.
"Karena (gerakannya) sudah masif, maka pemerintah perlu melakukan operasi sistemik dan dilakukan pembongkaran secara fundamental," kata dia.
Seperti diberitakan, dokter Rica Tri Handayani bersama anaknya Zafran Alif Wicaksono dilaporkan hilang sejak 30 Desember 2015. Dokter muda itu dikabarkan meninggalkan keluarganya karena direkrut oleh organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Akhirnya mereka dijemput oleh kepolisian di Bandara Kota Waringin Barat, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Selain dokter Rica, Diah Ayu Yulianingsih warga Ngemplak, Sleman, yang dikabarkan meninggalkan rumah sejak 11 Desember 2015. Diah Ayu juga diduga meninggalkan keluarga akibat pengaruh Gafatar yang diduga bermarkas di Kalimantan Barat tersebut.
(L007)
Berita Lainnya
Haedar sebut timnas U-23 mewakili asa Indonesia Emas di dunia olahraga
Jumat, 26 April 2024 13:26 Wib
Haedar Nashir: Penerimaan putusan PHPU Pilpres cerminkan kenegarawanan
Selasa, 23 April 2024 21:44 Wib
Muhammadiyah "launching" buku "Jalan Baru Moderasi Beragama"
Selasa, 5 Maret 2024 6:30 Wib
Haedar Nashir minta tak perlu diributkan perbedaan mulai puasa
Minggu, 21 Januari 2024 6:35 Wib
Haedar Nashir: Pengumuman awal Ramadhan jangan jadi polemik
Sabtu, 20 Januari 2024 20:17 Wib
Ketum PP Muhammadiyah berharap debat capres mencerdaskan bangsa
Minggu, 7 Januari 2024 11:53 Wib
Ganjar-Mahfud tak tebar janji kampanye, pinta Haedar
Kamis, 23 November 2023 12:50 Wib
Haedar sebut capres-cawapres harus punya komitmen penyelamatan lingkungan
Jumat, 17 November 2023 17:50 Wib