Kulon Progo targetkan nilai investasi Rp500 miliar

id Kulon Progo targetkan nilai investasi Rp500 miliar

Kulon Progo targetkan nilai investasi Rp500 miliar

Pemerintah Daerah Kabupaten Kulonprogo (istimewa)

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan nilai investasi sebesar Rp500 miliar pada tahun ini.

Target itu di luar penambahan investasi perusahaan yang sudah ada, kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) Kulon Progo Agung Kurniawan di Kulon Progo, Rabu.

Ia mengatakan bahwa potensi masuknya investor ke Kabupaten Kulon Progo sangat besar seiring dengan realisasi pembangunan bandara dan kemudahan izin.

"Calon investor yang awalnya masih melihat potensi, sekarang sudah mulai serius. Kami optimistis target Rp500 miliar akan tercapai. Target tersebut sudah realistis. Harapannya megaproyek berjalan lancar," kata Agung.

Ia mengatakan bahwa BPMPT akan memberikan kemudahan investasi dalam rangka mendongkrak masuknya investor ke Kabupaten Kulon Progo.

"Kami akan memberikan kemudahan investasi bagi calon investor. Hal ini untuk menarik investasi sebanyak-banyaknya ke Kulon Progo," katanya.

Selain itu, pemkab menyediakan kawasan peruntukan industri besar di Kabupaten Kulon Progo yang meliputi kawasan industri Kulon Progo dengan luas kurang lebih 4.796 hektare di Kecamatan Sentolo dan Lendah, kawasan industri Temon berupa industri bahari dengan luas kurang lebih 500 hektare, dan kawasan peruntukan industri yang berada di Kecamatan Nanggulan seluas 700 hektare.

"Di kecamatan ini merupakan lahan kering atau tegalan yang nilai gunanya amat rendah, baik dari segi produktivitas maupun pajaknya. Didukung letaknya berada di tepi Sungai Progo, masalah air dan limbah bagi suatu kegiatan industri sudah banyak dikurangi bebannya," katanya.

Agung mengatakan bahwa kendala utama percepatan pertumbuhan investasi, yakni persoalan pertanahan. Banyak investor yang tertarik menanamkan modalnya di Kulon Progo. Namun, terkendala harga tanah yang relatif mahal.

"Harga tanah, khususnya di kawasan industri sangat mahal. Pemkab hanya memfasilitasi pengadaan tanah, yakni investor bertemu dengan pemilik tanah," kata Agung.

Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo Muhtarom Asrori meminta pemkab serius memberikan pelayanan kepada investor, khususnya investor yang akan membangun pabrik padat karya.

"Pemerintah harus selektif terhadap investor yang akan masuk. Kami minta pemkab mengutamakan pabrik padat karya," katanya.


(U.KR-STR)