Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2016 menaikkan anggaran bantuan penyaluran air bersih guna mengantisipasi kekeringan yang berpotensi terjadi pada musim kemarau.
"Kalau anggaran droping air menghadapi kemarau 2016 sudah kita siapkan, anggarannya naik hingga dua kali lipat dari 2015, kemarin (2015) sekitar Rp40 juta, tetapi sekarang (2016) sekitar Rp80 juta," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Jumat.
? ? ?
Menurut dia, naiknya anggaran penyaluran air bersih bagi masyarakat yang terdampak kemarau mendatang tersebut karena ada kemungkinan potensi kesulitan air bersih yang melanda warga pada 2016 lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
? ? ?
Hal itu, kata dia, menyusul informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa musim kemarau berlangsung lebih lama atau mencapai delapan bulan, sejak April hingga akhir tahun.
? ? ?
Ia mengatakan anggaran yang disiapkan untuk penyaluran air bersih tersebut bisa untuk pengadaan air bersih lebih dari 300 tangki kapasitas 5.000 liter, karena setiap tangki biayanya Rp250 ribu.
? ? ?
Namun demikian, kata dia, tidak menutup kemungkinan ada bantuan lain dari pihak ketiga, seperti dari lembaga perbankan maupun perusahaan swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.
? ? ?
"Kita juga rutin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan untuk droping air bersih, nanti kalau perlu ada siaga darurat kekeringan. Nanti kita juga akan membuat surat edaran sebagai laporan lokasi-lokasi mana saja yang warganya mengalami kesulitan air," katanya.
? ? ?
Selain itu, kata dia, persiapan menghadapi kemarau jauh-jauh hari, pada Tahun Anggaran 2015 pemkab sudah membangun sumur sebagai sumber air di delapan titik, di antaranya Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Desa Dlingo, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, dan Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan.
? ? ?
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Bantul yang sudah membangun sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Masyarakat (Pamsimas), ?sehingga diharapkan bisa dimaksimalkan untuk membantu mengatasi krisis air," katanya.
? ? ?
Upaya yang akan ditempuh BPBD Bantul dalam waktu dekat adalah menginventarisasi sumber-sumber air di wilayah setempat sebagai upaya antisipasi terjadinya kekeringan saat musim kemarau.
? ? ?
"Dengan demikian nanti kita sudah punya kantong-kantong sumber air untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat, dan siap untuk memberikan bantuan air," kata Dwi Daryanto.
KR-HRI
Berita Lainnya
BPBD Bantul masih memberlakukan siaga darurat bencana hidrometeorologi
Rabu, 8 Mei 2024 17:53 Wib
BPBD DIY tidak perpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi
Rabu, 8 Mei 2024 13:24 Wib
Masyarakat DIY diimbau panen air hujan antisipasi kekeringan
Rabu, 8 Mei 2024 0:04 Wib
267 rumah warga rusak akibat gempa Garut, Jabar
Senin, 29 April 2024 13:42 Wib
Awas, tiga sumber ancaman gempa di DKI Jakarta
Minggu, 28 April 2024 20:41 Wib
Gempa Garut, Jabar, akibatkan empat orang terluka
Minggu, 28 April 2024 14:09 Wib
Puluhan rumah warga rusak akibat gempa Garut, Jabar
Minggu, 28 April 2024 9:37 Wib
Usai gempa, Garut, Jabar, pantau seluruh daerah
Minggu, 28 April 2024 6:47 Wib