Gunung Kidul minta masyarakat waspadai daging oplosan

id daging oplosan

Gunung Kidul minta masyarakat waspadai daging oplosan

Ilustrasi ayam mati kemarin (tiren) (foto lintasjakarta.com) (lintasjakarta.com)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Dinas Peternakan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta masyarakat untuk mewaspadai peredaran daging "tiren" maupun oplosan seiring dengan meningkatnya harga daging menjelang Lebaran 2016.

Kepala Dinas Peternakan Gunung Kidul Krisna Berlian di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya mewaspadai adanya peredaran daging oplosan dan ayam mati kemarin (tiren) di Gunung Kidul.

"Masyarakat harus mewaspadai dengan melihat secara saksama daging yang akan dibeli," ujar Krisna.

Menurut dia, "tiren" dapat dilihat dari urat nadi di leher. Ayam yang disembelih dalam kondisi sudah mati, urat leher tidak akan putus. Berbeda dengan kondisi ayam yang disembelih dalam keadaan hidup, urat lehernya akan terputus.

"Kalau ayam mati disembelih di lehernya itu tidak akan terjadi kontraksi sehingga urat leher tidak akan putus," katanya.

Selain dapat dilihat dari kondisi lehernya, menurut Krisna, ayam "tiren" dapat dideteksi dari kondisi tubuhnya, biasanya ayam "tiren" kondisinya akan lebam, berbeda dengan ayam yang disembelih saat kondisi hidup. "Ada tanda-tanda ayam tiren jangan dibeli," katanya.

Sejauh ini, pihaknya tidak menemukan adanya peredaran daging sapi oplosan. Namun, pihaknya mengaku waspada mengingat saat ini harga daging sapi yang makin mahal.

"Bisa saja ada oknum pedagang nakal yang menjualnya," katanya.

Daging sapi yang dioplos dengan babi atau binatang lain, dapat dilihat dari serat yang ada. "Biasanya serat daging sapi itu halus berbeda dengan daging babi," kata dia.

Ia mengimbau seluruh warga agar mencurigai jika ada pedagang yang menjual daging dengan kondisi murah. "Kalau ada yang murah, patut diwaspadai," katanya.

Bagi warga yang kebinggungan atau penasaran untuk mengecek kondisi daging yang dimilikinya, kata Krisna, bisa datang langsung ke Dinas Peternakan untuk dilakukan pengecekan.

"Kami siap melayani jika ada warga yang datang," katanya.


(KR-STR)