Yogyakarta (Antara) - Pengamat kebijakan dan manajemen publik dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Agus Heruanto Hadna mendukung langkah pembenahan tugas pokok dan fungsi pelaksanaan tiga lembaga di lingkungan Istana Negara.
"Saat ini menjadi momentum tepat bagi pemerintah untuk membenahi tiga lembaga negara, khususnya di lingkungan Istana," kata dia, di Yogyakarta, Jumat.
Ia menyebutkan ketiga lembaga negara tersebut adalah Kantor Staf Presiden (KSP), Sekretariat Negara (Setneg), dan Sekretariat Kabinet (Setkab).
Menurut dia, pembenahan ketiga lembaga tersebut akan berimplikasi pada terciptanya keharmonisan kebijakan yang akan diterbitkan pemerintah.
"Harapan dari pembenahan tiga lembaga negara tersebut terciptanya harmonisasi birokrasi, khususnya lembaga yang berada di lingkungan Istana," ungkap Hadna.
Ia menilai masyarakat perlu mengetahui tupoksi dari ketiga lembaga negara tersebut, khususnya dalam mendukung visi dan misi presiden Sehingga pemerintah bisa mencapai target-target pembangunan yang direncanakan.
"Ketiga lembaga tersebut menjadi bagian terdekat dari pengambil kebijakan tertinggi di negara kita, yaitu Presiden Sehingga peran masing-masing sangat penting bagi terwujudnya rencana pemerintah. Karena itu, perlu ada pembenahan tupoksi ketiganya," papar Hadna.
Ia menambahkan pembenahan ketiga lembaga negara tersebut akan membangun efektivitas kelembagaan negara. Dampaknya efisiensi dan efektivitas keuangan negara menjadi semakin baik serta mencapai target pembangunan.
"Intinya, kami mendukung langkah pembenahan pemerintah terhadap tiga lembaga negara. Inilah saatnya," kata dia. ***2*** (KR-RHN)
Berita Lainnya
BTN usulkan skema dana abadi pembiayaan program 3 juta rumah Prabowo-Gibran
Jumat, 26 April 2024 5:48 Wib
STY berat harus menghadapi Korsel, negara sendiri
Kamis, 25 April 2024 9:28 Wib
Pelemahan rupiah di Indonesia lebih baik ketimbang negara lain
Selasa, 23 April 2024 0:55 Wib
Tujuh negara melenggang perempat final Piala Asia U-23
Senin, 22 April 2024 6:26 Wib
SDM intelijen di Indonesia perlu ditata, pinta akademisi
Jumat, 19 April 2024 6:45 Wib
Negara berkembang harusnya didukung untuk pacu energi terbarukan
Rabu, 17 April 2024 7:38 Wib
Atasi OPM, pemerintah perlu ubah keputusan politik negara
Rabu, 17 April 2024 5:25 Wib
Berefek positif, pengalihan FIR Kepri-Natuna
Sabtu, 13 April 2024 5:16 Wib