Bupati: Sleman menjadi contoh toleransi umat beragama

id bupati sleman

Bupati: Sleman menjadi contoh toleransi umat beragama

Bupati Sleman, Sri Purnomo (Foto: jogja.antaranews.com)

Sleman, (Antara Jogja) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Purnomo menyatakan selama ini Sleman menjadi contoh kerukunan dan toleransi umat beragama yang menciptakan suasana aman dan nyaman untuk masyarakat.

"Wilayah Kabupaten Sleman pada khususnya dan wilayah DIY pada umumnya, masyarakatnya sangat beragam dan selama ini selalu disebut sebagai miniatur Indonesia. Selama ini Sleman menjadi contoh kerukunan dan toleransi umat beragama yang menciptakan suasana aman dan nyaman untuk masyarakat," kata Sri Purnomo perayaan Natal Bersama PNS, TNI/POLRI, BUMD Kabupaten Sleman, Jumat.

Menurut dia, membudayakan silaturahmi sebagai budaya asli, hidup dalam keharmonisan, saling menolong, menjaga kerukunan, saling menghormati, saling menghargai, saling membantu, dan menebarkan cinta kasih itu sangat penting dan itu semua diperlukan sekarang ini.

"Ini makna Natal yang relevan dengan kondisi bangsa saat ini, dengan mencintai sesama tanpa membedakan suku, agama, dan sebagainya," katanya.

Ia mengatakan, dalam suasana Natal ini, sesungguhnya semua diajak kembali untuk menghayati dan mengamalkan perdamaian sejati. Perdamaian yang terwujud nyata demi ketenteraman bersama.

"Kita juga diajak kembali untuk menghayati nilai-nilai perdamaian yang sejati. Perdamaian sejati dan kecintaan kepada sesama itulah artikulasi nilai-nilai spiritualitas Natal. Kita semua dipanggil untuk mewujudkan iman lewat perbuatan yang nyata bagi sesama, negara, dan bangsa Indonesia," katanya.

"Pada momentum Natal ini juga saya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat agar bersama-sama saling melindungi, saling membantu, dan juga saling menghormati antara sesama. Karena kita saudara, marilah kita saling menolong, saling membantu, saling menghormati, saling menghargai, saling melindungi, dan saling mengayomi di antara kita," katanya.

Di sinilah, kata dia, kita membutuhkan peran tokoh agama, pendeta, misionaris, pendidik dan siapa pun pembimbing umat yang benar-benar diharapkan mempunyai intelektual yang memadai, memiliki akal sehat, hati jernih dan jiwa besar dalam memberikan bimbingan, wejangan, nasihat dan khutbah agama masing-masing, untuk melawan segala macam sebaran kebencian, hasutan, fitnah, caci maki, dan semacamnya yang muncul di tengah-tengah kemajemukan masyarakat kita.

"Kami berharap kepada para tokoh agama dan umat Kristiani agar dapat menjadi mitra pemerintah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, termasuk didalamnya mendukung lewat doa dan partisipasi aktif berbagai kebijakan dan program pemerintah, demi terwujudnya Kabupaten Sleman yang sejahtera, mandiri, dan berbudaya," katanya.

Sedangkan hikmah Natal yang disampaikan Pendeta Bambang Sulistyo menyampaikan perlunya terus menggelorakan semangat perdamaian. Karena kondisi saat ini ada yang menginginkan kondisi bangsa Indonesia tidak damai dan ingin mencerai beraikan umat.

"Untuk mencapai perdamian bukan hal yang mudah. Ini menjadi PR untuk menciptakan kedamaian dengan doa dan usaha komuniksi satu sama lain. Sehingga tercipta kondisi bangsa yang normal dan pembangunan akan dapat berjalan dengan lancar bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat," katanya. ***4***

(V001) 

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024