BPBD Yogyakarta siaga tebing sungai longsor

id BPBD

BPBD Yogyakarta siaga tebing sungai longsor

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta (Foto Antara/Azhar Qodrat)

Jogja (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap meningkatnya potensi tebing atau talud sungai longsor karena intensitas hujan diperkirakan masih akan tinggi pada bulan ini.

"Intensitas hujan masih cukup tinggi, sehingga kesiapsiagaan terus ditingkatkan. Laporan terakhir, ada tebing Sungai Gajah Wong yang rawan longsor di Balirejo," kata Kepala Seksi Darurat Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Bayu Wijayanto di Yogyakarta, Kamis.

BPBD Kota Yogyakarta, lanjut dia, sudah menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengirimkan tim untuk mendeteksi potensi kerawanan dan sekaligus melakukan pengawasan dan memberikan penanganan sementara di lokasi dengan menggunakan terpal.

"Lokasi yang rawan longsor untuk sementara ditutup terpal agar tebing tidak semakin longsor ketika hujan turun," katanya.

Selain itu, terdapat talud sepanjang enam meter yang sudah longsor mengakibatkan pohon bambu yang ada di lokasi tersebut ikut longsor dan mengenai kandang ayam milik warga.

Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta Aki Lukman mengatakan, akan melakukan pengecekan di lokasi.

"Selain di Balirejo, kami juga menerima laporan talud longsor di Kuncen. Kami akan cek lokasinya dan melakukan `assessment` terkait penanganan yang harus dilakukan. Apakah hanya perlu bronjong batu atau harus dilakukan penanganan lain," katanya.

Jika kondisi talud atau tebing yang longsor tidak terlalu besar, maka dapat ditangani dengan menggunakan dana insidentil. "Jika membutuhkan dana yang besar, maka harus dilakukan perencanaan lebih matang atau mengusulkan perbaikan agar bisa ditangani oleh instansi yang lebih tinggi," katanya.

Sebelumnya, kejadian talud longsor akibat intensitas hujan yang tinggi juga terjadi pada 24 Januari. Dinas PUPKP Kota Yogyakarta mencatat ada lima kerusakan talud yang harus segera diperbaiki.

"Kami sedang susun perencanannya dan sesegera mungkin akan kami kerjakan. Penanganan masih bisa dilakukan dengan dana yang ada," katanya. Sejumlah talud yang rusak tersebut berada di Pandeyan, Sambirejo, dan Muja Muju.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyampaikan bahwa puncak musim hujan terjadi pada bulan ini dengan intensitas hujan sedang hingga lebat.

Curah hujan pada puncam musim hujan diperkirakan mencapai lebih dari 150 milimeter per dasarian. Hujan lebat biasanya disertai dengan petir dan angin kencang.

(E013)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024