Sleman (Antara Jogja) - Beragam jenis anggrek yang ada di lereng Gunung Merapi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata minat khusus di wilayah setempat.
"Banyak sekali jenis anggrek yang ada di hutan lereng Gunung Merapi ini. Ini bisa bisa mendukung pariwisata minat khusus bagi para pecinta bunga anggrek," kata pembudi daya anggrek Merapi di Dusun Turgo, Kabupaten Sleman Musimin di Sleman, Kamis.
Menurut dia, di hutan Merapi ini terdapat banyak jenis anggrek, selain jenis vanda tri color yang sudah banyak dikenal masyarakat luas.
"Ada puluhan jenis anggrek yang ada di Merapi, namun banyak juga yang sudah hilang atau punah akibat beberapa kali terkena erupsi Gunung Merapi," katanya.
Ia mengatakan beberapa waktu terakhir ini terus ditemukan jenis anggrek baru di kawasan bukit Turgo, Pakem.
"Anggrek temuan baru ini sebelumnya memang pernah hidup di hutan Merapi, dan saat ini spesies anggrek ini mulai berkembang lagi," katanya.
Musimin mengatakan bagi peminat tanaman anggrek keberadaan berbagai jenis anggrek ini dapat dijadikan pengalaman untuk mencermati berbagai jenis anggrek di hutan setempat.
"Ini kan menarik, bisa jadi peluang wisata. Para penggemar anggrek bisa datang dan mencermati atau mengamati berbagai jenis anggrek yang ada di Merapi," katanya.
Ia mengatakan peluang ini tinggal dikemas agar lebih menarik kunjungan wisatawan minat khusus.
"Bisa dikemas dalam bentuk belajar membudidayakan anggrek, atau mengenal spesies-spesies anggrek yang ada di hutan Merapi," katanya
V001
Berita Lainnya
Dispar Gunungkidul membuat panduan kunjungan wisata imbas Siklon Anggrek
Selasa, 23 Januari 2024 19:45 Wib
BPBD Kulon Progo mencatat ada 78 kejadian bencana dampak Siklon Anggrek
Senin, 22 Januari 2024 20:53 Wib
BPBD Bantul: Waspadai dampak badai Siklon Anggrek
Minggu, 21 Januari 2024 13:29 Wib
Indonesia mulai dijauhi siklon tropis anggrek
Minggu, 21 Januari 2024 6:15 Wib
BPBD Gunungkidul: 27 kejadian kerusakan terdampak Badai Tropis Anggrek
Sabtu, 20 Januari 2024 11:34 Wib
BPBD DIY meminta nelayan tunda melaut karena potensi gelombang tinggi
Jumat, 19 Januari 2024 19:27 Wib
Hujan guyur Indonesia
Kamis, 18 Januari 2024 9:50 Wib
Kategori Siklon Tropis Anggrek diprediksi naik, beber BMKG
Kamis, 18 Januari 2024 5:04 Wib