Perhotelan targetkan okupansi 75 persen saat Nyepi

id okupansi hotel

Perhotelan targetkan okupansi 75 persen saat Nyepi

Ilustrasi, salah satu hotel di Yogyakarta (Foto ANTARA/Barikurahman)

Yogyakarta, 26/3 (Antara) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan okupansi atau tingkat hunian kamar mencapai 75 persen pada saat libur panjang Hari Raya Nyepi.

"Sampai sekarang sudah lumayan banyak hotel di Yogyakarta yang menerima pemesanan kamar," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istijab M Danunagoro di Yogyakarta, Minggu.

Menurut Istijab, selama libur akhir pekan hingga Hari Raya Nyepi pada Selasa (28/3) okupansi hotel rata-rata ditargetkan 75 persen. Sedangkan khusus hotel di ring satu atau yang berlokasi di pusat kota Yogyakarta ditargetkan mampu mencapai 90 persen.

Ia berharap libur Nyepi dapat menjadi kesempatan bagi pengusaha perhotelan untuk meningkatkan okupansi setelah selama beberapa bulan memasuki masa "low season" atau musim sepi pengunjung. "Saya berharap libur Nyepi nanti bisa memberikan `angin segar` bagi pengusaha perhotelan," kata dia.

Menurut Istijab, selama masa low season okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta mencapai 30-40 persen. Selain belum memasuki liburan sekolah, rendahnya okupansi juga dipicu jumlah hotel yang semakin bertambah.

Sementara itu, Wakil Ketua PHRI DIY, Herman Tony mengatakan paket perjalanan wisata murah "Jogja Heboh" yang telah diluncurkan Dinas Pariwisata DIY, PHRI, serta Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY pada 31 Januari juga belum memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan okupansi hotel.

Sebelumnya, 28 hotel yang bergabung dalam paket "Jogja Heboh" menawarkan diskon hingga 60 persen. Adapun biro perjalanan yang bekerja sama dalam paket itu memberikan paket perjalanan murah.

"Belum banyak yang tertarik dengan paket itu," kata Herman.***3***
Pewarta :
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2024