Jogja merintis jalan ramah untuk pejalan kaki

id yogya rintis jalan ramah pejalan kaki

Jogja merintis jalan ramah untuk pejalan kaki

Tempat penyebrangan yang kurang nyaman bagi pejalan kaki (Foto Antara/Noveradika)

Jogja  (ANTARA Jogja) - Kota Yogyakarta merintis adanya jalan ramah bagi pejalan kaki, dengan membenahi trotoar sisi timur Jalan Hayam Wuruk di wilayah Kecamatan Danurejan.

"Pembenahan atau penataan dilakukan di berbagai aspek yang ada di trotoar jalan itu, di antaranya dengan menata pedagang kaki lima (PKL)," kata Camat Danurejan Octo Noor Arafat di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, PKL yang berjualan di trotoar Jalan Hayam Wuruk harus mematuhi sejumlah aturan yang telah disepakati bersama, yakni tidak berjualan melebihi sepertiga lebar trotoar. Lebar trotoar di sepanjang jalan tersebut adalah 1,5 meter.

Dengan penataan itu, Octo berharap PKL masih dapat berjualan dengan nyaman, dan pejalan kaki tidak terganggu saat berjalan di trotoar tersebut.

"Jadi, sama sekali tidak ada penggusuran PKL. Untuk menciptakan kawasan ramah bagi pejalan kaki, dilakukan penataan PKL," katanya.

Apalagi, kata dia, berbagai makanan yang dijual PKL di sepanjang Jalan Hayam Wuruk bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi warga masyarakat maupun wisatawan yang ingin berwisata kuliner.

Di sepanjang Jalan Hayam Wuruk diperkirakan terdapat sebanyak 130 PKL.

Menurut dia, para PKL perlu menjaga komitmen agar tercipta kenyamanan bagi pejalan kaki saat berjalan di trotoar itu.

Selain menata PKL, kata dia juga direncanakan memperbaiki bagian-bagian trotoar yang rusak, serta jika memungkinkan akan dilakukan penyeragaman lapak pedagang.

Saat peluncuran trotoar Jalan Hayam Wuruk sebagai rintisan kawasan ramah bagi pejalan kaki, para PKL akan melakukan deklarasi untuk mendukung program tersebut.

Sementara itu, Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta Suparlan berharap trotoar lain di wilayah Kota Yogyakarta juga bisa dirintis menjadi kawasan yang ramah bagi pejalan kaki.

"Saat ini, kawasan trotoar yang layak untuk pejalan kaki sekitar 10 persen," katanya.

Namun demikian, ia meyakini untuk mengembalikan fungsi trotoar agar layak digunakan pejalan kaki, tidak sulit. "Membutuhkan komitmen dari kepala daerah," katanya.

Sedangkan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Eko Suryo Maharsono berharap kawasan lain juga akan segera mengikuti langkah Jalan Hayam Wuruk yang telah dirintis sebagai kawasan ramah bagi pejalan kaki.

Namun demikian, ia juga berharap ada peningkatan kesadaran masyarakat untuk memiliki budaya berjalan kaki, sehingga fungsi trotoar bisa optimal.
(E013)