Medan (ANTARA Jogja) - Ekspor bubuk kopi Indonesia melonjak tajam hingga semester I yang menggembirakan karena terjadi di tengah penurunan pembelian dalam bentuk biji.
"Kalau 2011, volume ekspor bubuk atau kopi instant masih sekitar 8ribuan ton, maka semester I tahun ini sudah sekitar 20ribuan ton.Kenaikan ekspor yang mengejutkan dan sekaligus menggembirakan," kata Ketua Umum Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Suyanto Hussein. di Medan, Sabtu.
Permintaan paling banyak terjadi mulai April hingga Juni dan terus berlangsung hingga awal Agustus ini.
Ekspor kopi Indonesia itu ke berbagai negara mulai China hingga ke negara Timut Tengah seperti Dubai.
"Ekspor bubuk kopi yang meningkat itu disambut gembira eksportir karena terjadi di saat permintaan biji kopi sedikit lesu dan terjadinya fluktuasi harga yang cepat dan besar sebagai dampak krisis global," katanya.
AEKI sendiri gembira karena tren menguatnya permintaan bubuk kopi itu mengindikasikan industri kopi nasional akan semakin berkembang.
Dengan naiknya volume ekspor kopi bubuk juga bisa menekan anjloknya penerimaan devisa dari biji kopi yang dipicu turunnya volume dan harga jual.
Harga arabika di luar negeri di kisaran 5,5 dolar AS per kg sehingga di lokal juga berkisar Rp45.000-an.
Kalaupun permintaan biji kopi itu masih banyak, cenderung dengan kualitas lebih rendah, padahal mutu kopi nasional semakin membaik.
Produksi kopi Indonesia sendiri dewasa ini diakui tidak terlalu banyak meski sejak Juli hingga Agustus sedang masa panen, kata Suyanto.
Petani kopi Sumut, Romel Sembiring, menyebutkan, harga kopi di tingkat petani Sidikalang semakin naik atau sudah Rp16ribuan per kg kopi basah dari sebelumnya sempat anjlok Rp13.500-Rp14.000 per kg.
Petani berharap harga ekspor kopi tidak turun dan permintaan semakin banyak mengingat sejak Juli idan terutama Agustus, panen kopi di Sumut cukup banyak.
Di Sidikalang, misalnya, sebagian besar tanaman kopi sudah dipanen dan panen besar terjadi Agustus.
Dia mengakui, banyaknya tanaman tua akibat petani tidak memiliki dana untuk peremajaan.
(E016)