Akademisi: banyak orang tidak tahu "green building"

id akademisi: banyak orang tidak tahu

Akademisi: banyak orang tidak tahu "green building"

Ilustrasi (Foto chicagoagentmagazine.com)

Jogja (Antara Jogja) - Banyak orang tidak mengetahui "green building" atau bangunan ramah lingkungan terutama tentang integrasi dan implementasi bangunan tersebut, kata Head School of Engineering Asia Pasific University Dr Vinesh Thiruchelvam.

"Hal itu menyebabkan mereka tidak menerapkan prinsip `low carbon design aim` dalam mendesain sebuah bangunan ramah lingkungan. Pembangunan `green building` harus menerapkan prinsip tersebut," katanya di Yogyakarta, Rabu.

Saat memaparkan konsep pembangunan "green building" di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), ia mengatakan prinsip "low carbon design aim" adalah menyediakan kenyamanan dari segi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya dan meminimalkan dampak terhadap lingkungan.

"Caranya adalah dengan meminimalkan berbagai sumber daya, baik dalam proses kontruksi maupun pada saat pelaksanaan dan penggunaannya," katanya.

Prinsip itu penting karena salah satu problem terbesar yang dihadapi oleh dunia adalah polusi yang berasal dari karbondioksida (CO2). Untuk bangunan ramah lingkungan itu akan dilakukan dengan mengurangi 22 persen penggunaan energi.

Ia mengatakan perencanaan bangunan ramah lingkungan tidak cukup jika tidak diikuti oleh proses pelaksanaan dan pembangunan yang ramah lingkungan pula.

Dengan demikian pembangunan bangunan ramah lingkungan tidak cukup dilakukan oleh tim yang berisikan arsitek saja, tetapi juga harus ada orang-orang yang berasal dari berbagai keahlian.

"Berbagai keahlian itu antara lain teknik sipil, teknik mesin, dan teknik elektro yang bekerja sama dalam proses perancanaan," katanya.

Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UMY Mandiyo Priyo mengatakan aspek yang perlu diperhatikan dalam proses konstruksi sebuah bangunan antara lain material yang digunakan harus ramah lingkungan dan memperhatikan dampak terhadap lingkungan.

"Artinya harus memperhatikan dampak bangunan tersebut terhadap lingkungan sekitarnya, seperti limbah yang dihasilkan akan dibuang ke mana. Hal itu juga penting diperhatikan dalam pembangunan `green building," katanya.

(B015)