Pemerintah diminta fasilitasi regenerasi perajin wayang kulit

id desa pucung wukirsari

Pemerintah diminta fasilitasi regenerasi perajin wayang kulit

Produk kerajinan kulit tatah sungging Pucung, Desa Wukirsari, Bantul, DIY (Foto ANTARA/Sidik)

Jogja  (Antara Jogja)-Perajin wayang kulit di Dusun Pucung, Desa Wukirsari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meminta Pemerintah membantu memfasilitasi regenerasi perajin.

"Kalau tidak diantisipasi saya rasa secara berangsur akan terjadi kepunahan perajin (wayang kulit) karena perajin yang ada saat ini mayoritas masih dari kalangan tua,"kata Ketua Paguyuban Perajin Wayang Kulit Pucung Lestari, Suyono di Yogyakarta, Minggu.

Dia mengatakan jumlah perajin yang tergabung dalam paguyuban yang ia pimpin saat ini berjumlah 700 orang menurun 30 persen dari jumlah perajin pada awal paguyuban terbentuk yang berkisar 1.000 orang.

"Disamping banyak yang telah meninggal, para perajin juga banyak yang beralih menekuni usaha lain karena minim laba dan permodalan,"katanya.

Selain karena permodalan, banyaknya perajin yang beralih menekuni usaha lain disebabkan desakan kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa dengan cepat terpenuhi karena mereka harus menunggu hasil kerajinannya laku terjual.

"Banyak perajin yang menjadikan wayang kulit sebagai penopang inti kebutuhan perekonomian sementara jaringan penjualan mereka masih minim,"katanya.

Menurut Suyono, alih profesi wajar bagi sebagian perajin apabila tidak memiliki idealisme yang kuat untuk mempertahankan warisan budaya sementara kebutuhan ekonomi mendesak.

"Seharusnya berkurangnya generasi perajin dapat menjadi keprihatinan bersama karena wayang kulit merupakan warisan budaya nenek moyang yang` adi luhung`,"katanya.

Dalam upaya awal dalam menjaga generasi perajin agar tidak punah, pihaknya bersama perajin di desa setempat mengusulkan untuk memasukkan wawasan mengenai wayang kulit yang mencakup proses tatah sungging wayang kulit sebagai pengetahuan tambahan siswa di tingkat Sekolah Dasara di desa setempat.

"Kami telah berkoordinasi dengan dinas Pendidikan di Kecamatan setempat agar mengizinkan agar SD di desa setempat , bisa dimasukkan wawasa wayang kulit sebagai pengetahuan tambahan,"katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga memiliki gagasan untuk membuat sentra pelatihan kerajinan tatah sungging khususunya wayang kulit yang lokasinya di dusun setempat.

"Di dalam sentra pelatihan tersebut masyarakat luas khususnya generasi muda di desa setempat dapat berlatih bagaimana teknik tatah sungging wayang kulit. Dan ini juga membutuhkan bantuan dari pemerintah,"katanya.

(.KR-LQH)